• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Darurat Iklim Global, Seluruh Pemimpin Dunia harus Hentikan Emisi Karbon

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
December 13, 2020
in Sains & Lingkungan
1 min read
0
Lubang Ozon Kian Menganga, Panas Bumi Tak Terkendali

Emisi karbon menjadi penyumbang terbesar atas penipisan lapisan ozon. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan saat ini dunia sudah berada dalam situasi darurat iklim.

PBB menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia untuk segera bertindak menghentikan emisi karbon sampai dunia mencapai udara bersih atau nol emisi CO2.

Sejauh ini, 38 negara telah mengumumkan keadaan darurat yang pada umumnya karena kerentanan mereka terhadap dampak kerusakan iklim yang sudah dirasakan.

RelatedPosts

UNESCO Apresiasi Accor dan Expedia Dukung Pariwisata Berkelanjutan di Dunia

Indonesia Libatkan Para Ahli Teliti Penyebab Mamalia Laut Terdampar Massal

Indonesia Dikecam Malaysia dan Singapura Akibat Asap Karhutla

Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau

Ilmuwan Temukan ‘Gliese’, Planet Mirip Bumi yang Cocok untuk Studi

“Adakah yang masih menyangkal bahwa kita menghadapi keadaan darurat yang dramatis,” kata Sekjen PBB, António Guterres dikutip dari TheGuardian, Minggu (13/12).

“Seluruh pemimpin dunia agar menyadarinya,” imbuhnya.

Menurutnya, keadaan darurat akan membutuhkan negara-negara untuk segera meningkatkan tindakan mereka terhadap emisi gas rumah kaca. Meski banyak pemerintah yang memiliki target untuk mencapai emisi nol pada sekitar pertengahan abad, tetapi hanya sedikit yang memiliki rencana terperinci tentang cara mencapainya.

Banyak pula negara yang  mengucurkan uang untuk kegiatan pengurangan gas CO2 saat mereka berusaha untuk pulih dari krisis dan resesi Covid-19.

PBB mencatat bahwa negara-negara G-20 membelanjakan 50 persen lebih banyak dalam paket stimulus mereka untuk bahan bakar fosil dan sektor intensif CO2 dibandingkan dengan energi rendah CO2.

Sebagai catatan, Inggris dilaporkan akan menghentikan pendanaan proyek bahan bakar fosil di luar negeri.

“Ini tidak dapat diterima,” katanya pada KTT virtual, yang diselenggarakan bersama oleh PBB, Inggris, dan Prancis.

Lebih dari 70 pemimpin dunia, aktivis masyarakat sipil, pemimpin bisnis dan walikota mengikuti  KTT Ambisi Iklim, yang menandai lima tahun sejak perjanjian iklim Paris.

Berdasarkan perjanjian Paris, negara-negara terikat untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri yang dianggap sebagai batas terluar keselamatan.

Sedangkan pemanasan global dibatasi hingga 1,5 derajat Celsius untuk menghindari kondisi terburuk dari kerusakan akibat gangguan iklim. (ATN)

Tags: Climate ChangeClimate CrisisClimate EmergencyGlobal WarmingPerubahan Iklim
Previous Post

Fadli Zon Kecam Penahanan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab

Next Post

GELIAT EKONOMI ASEAN: Indonesia Siap Ungguli Malaysia dan Singapura

Related Posts

Indonesia Sambut Terbuka Investor Eropa
Sains & Lingkungan

Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau

March 6, 2021
Tekan Emisi Karbon, Indonesia Hadapi 5 Tantangan Besar
Sains & Lingkungan

Atasi Pemanasan Global, Pemerintah di Dunia harus Tingkatkan Dana Emisi Karbon

March 4, 2021
Potensi Dampak Finansial dari Risiko Terkait Hutan di Indonesia Capai USD10 Miliar
Sains & Lingkungan

CDP Dorong Perbankan di Asia Tenggara Jadi Pioner Perubahan Iklim dan Hutan

February 25, 2021
Misi Keberlanjutan Global, Ajinomoto Indonesia Kurangi 75 Ribu Ton CO2 pada 2028
Sains & Lingkungan

Misi Keberlanjutan Global, Ajinomoto Indonesia Kurangi 75 Ribu Ton CO2 pada 2028

February 25, 2021
Korban Tewas Akibat Terjangan Topan Phanfone Capai 41 Orang
News

Mitigasi Badai Tropis, Filipina Evakuasi Cepat Ribuan Penduduk

February 21, 2021
Suhu Dingin Ekstrem, Ribuan Penyu Terdampar di Pesisir Texas, AS
Sains & Lingkungan

Suhu Dingin Ekstrem, Ribuan Penyu Terdampar di Pesisir Texas, AS

February 19, 2021
Next Post
Imbas Covid-19, Ekonomi Jakarta Rontok 40 Persen

GELIAT EKONOMI ASEAN: Indonesia Siap Ungguli Malaysia dan Singapura

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Militer Myanmar Ingin Merapat ke AS dan Lepas dari Cengkraman China
  • Google Donasikan USD25 Juta untuk Pemberdayaan Perempuan di Dunia
  • MotoGP 2021 Segera Bergulir, Sirkuit Mandalika-Indonesia Masih Cadangan
  • Produk Sawit Indonesia Kini Bebas Masuk ke Swiss
  • Dunia Kutuk Arogansi Aparat Myanmar, Rakyat Sipil Dibantai Seperti Unggas
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.