ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Korban jiwa akibat pandemi coronavirus (Covid-19) di Amerika Serikat masih terus berjatuhan. Dalam 24 jam, kematian di negeri itu mencapai 4.491 jiwa.
Jumlah tersebut menjadi yang paling tinggi dalam sehari sejauh ini. Namun, angka ini bisa saja termasuk mereka yang meninggal bukan karena covid-19.
Pada Kamis malam waktu setempat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mencatat sudah 31.071 kematian akibat wabah ini. AS memiliki angka kematian tertinggi, diikuti Italia, Spanyol dan Prancis.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana untuk membuka kembali ekonomi Negeri Paman Sam.
“Para gubernur bisa kembali membuka lockdown secara bertahap di wilayah Anda,” kata Trump, melansir CNA, Jumat (17/4/2020).
Namun, sepertinya permintaan tersebut tidak didengarkan para gubernur. Sebanyak 7 negara bagian di Amerika Serikat (AS) pada Kamis 16 April memutuskan memperpanjang penutupan menyeluruh atau lockdown hingga 15 Mei.
Gubernur New York Andrew Cuomo memperpanjang masa karantina di rumah selama dua minggu lagi. Meskipun ada tren penurunan dalam metrik utama yang menunjuk pada stabilisasi dalam wabah di negara bagian New York.
Dia mengatakan, memperluas batasan pada bisnis dan kehidupan sosial dalam koordinasi dengan 6 negara tetangga yang setuju untuk mengambil pendekatan regional untuk membuka kembali. (ATN)
Discussion about this post