ASIATODAY.ID, BRASILIA – Jumlah kematian akibat wabah coronavirus (Covid-19) di Brasil melampaui 1.000 jiwa.
Menurut data terbaru Universitas Johns Hopkins, salah satu negara di Amerika Selatan itu mencatat sedikitnya 1.074 kematian dari total 19.943 kasus.
Sebagian besar gubernur negara bagian Brasil telah memberlakukan karantina wilayah untuk mencegah semakin banyaknya warga yang terjangkit covid-19. Namun, kebijakan pembatasan tersebut ditentang Presiden Jair Bolsonaro.
“Kemungkinan wabah ini tidak akan berakhir dalam beberapa pekan,” kata seroang pejabat kesehatan Brasil, dilansir dari BBC, Sabtu (11/4/2020).
Ada kekhawatiran virus berkembang tanpa kendali di Brasil, terutama di sejumlah daerah miskin. Muncul kekhawatiran lain, yakni komunitas pribumi Brasil bisa hancur akibat wabah covid-19.
Para ahli mengatakan komunitas pribumi lebih rentan karena memiliki lebih sedikit imunitas alami terhadap penyakit luar.
Awal pekan ini, seorang remaja pribumi meninggal akibat covid-19 di sebuah rumah sakit di negara bagian Roraima.
Sementara itu, Presiden Bolsonaro menganggap covid-19 sebagai ‘flu kecil’ yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Menurutnya, kekhawatiran para gubernur negara bagian mengenai covid-19 hanya sebuah histeria.
Ia berpendapat bahwa penutupan wilayah atau lockdown hanya akan merusak perekonomian Brasil.
Sikap Bolsonaro telah menimbulkan perpecahan politik dan membuat popularitasnya jatuh dalam sejumlah jajak pendapat. (ATN)
Discussion about this post