ASIATODAY.ID, JAKARTA – Tagar #TurunkanJokowi secara mengejutkan menjadi trending dan mencuri perhatian jagad maya di Indonesia. Publik lantas mengaitkan, sejauhmana relevansinya dengan gerakan #GejayanMemamggil yang sedang berlangsung diberbagai daerah di tanah air sejak Senin (23/9/2019) hingga Selasa (24/9/2019).
Menurut pengamat media sosial yang juga Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, tagar #TurunkanJokowi sudah menjadi cuitan terpopuler di Twitter sejak Senin (23/9) malam sekitar pukul 23:00 WIB.
Merujuk analisis DroneEmprit, tagar #TurunkanJokowi mulai muncul sejak pukul 11:00 dan mulai meningkat jelang tengah malam.
Ismail menjelaskan, tren tagar ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan tagar #GejayanMemanggil yang lebih dulu muncul.
“Tagar #GejayanMemanggil lebih dahulu muncul dengan volume yang tinggi, sedangkan Tagar #TurunkanJokowi baru muncul jam 11:00 tgl 23 Sept. Dan tiba-tiba naik pesat pukul 21:00. Menjelang tengah malam,” tulisnya lewat akun twitternya @ismailfahmi, dikutip Selasa (24/9/2019).
Analisis itu diluncurkan kata Ismail Fahmi menyusul banyaknya pertanyaan warga net kepada Drone Emprit, terkait siapa yang membuat tagar #TurunkanJokowi?
“Saya coba buat analisis singkat, dengan membandingkan pola tagar tersebut dengan #GejayanMemanggil,” ujarnya.
Seperti apa hasilnya?
“Dari data tren 22-24 September kedua tagar, terlihat tagar #GejayanMemanggil lebih dahulu muncul dengan volume yang tinggi. Sementara Tagar #TurunkanJokowi baru muncul jam 11:00 tgl 23 Sept. Dan tiba-tiba naik pesat pukul 21:00. Menjelang tengah malam,” paparnya.
Meski sempat sama-sama menempati posisi tagar terpopuler kata Ismail, namun volume cuitan #TurunkanJokowi masih lebih kecil dari dari tagar #GejayanMemanggil.
Ismail mengungkapkan, tagar #TurunkanJokowi berasal dari kelompok yang berbeda dengan tagar #GejayanMemanggil. Hal ini berdasarkan pengamatan perangkat lunak penganalisis media sosial, Drone Emprit.
“Kita lihat peta SNA #TurunkanJokowi. Sangat jelas ada satu cluster besar. Dengan akun-akun yang berbeda dari akun penggerak #GejayanMemanggil,” paparnya.
“Tagar #TurunkanJokowi ternyata bukan bagian dari mereka yang mengangkat #GejayanMemanggil. Seperti buatan oposisi,” tulisnya setelah membaca hasil analisis perangkat lunak tersebut.
Ismail memandang ada relasi yang kuat antara tagar #TurunkanJokowi dengan #GejayanMemanggil. Relasi ini menandakan adanya dukungan yang kuat dari pihak oposisi pemerintah yang menggunakan tagar #TurunkanJokowi. Mereka mendukung gerakan mahasiswa yang menggunakan tagar #GejayanMemanggil. Namun, tagar #TurunkanJokowi tidak digaungkan kembali oleh akun para mahasiswa.
Secara detail, Ismail pun memunculkan siapa saja dibalik populernya tagar ini. Ia membeberkan akun-akun yang menjadi sumber viralnya tagar tersebut.
Ismail juga menelisik isu yang diangkat melalui tagar yang didukung para oposisi ini. Kubu ini menggunakan kalimat dengan sentimen negatif terhadap pemerintah. Sementara perjuangan mahasiswa menekankan pada kebijakan DPR atas sejumlah aturan yang masih kontroversial.
Ismail mengingatkan bahwa gerakan mahasiswa ini akan mudah disusupi dengan agenda-agenda lain di luar tuntutan mahasiswa.
“Gerakan mahasiswa seperti ini bakal mudah disusupi. Narasi baru diluar tuntutan mahasiswa bisa muncul baik di media sosial, atau saat orasi di lapangan. Mahasiswa perlu waspada, cerdas, dan tetap damai,” imbuhnya.
Untuk diketahui, gerakan #GejayanBergerak mengusung tujuh tuntutan.
Dalam keterangan tertulisnya, tuntutan tersebut diantaranya : menunda pembahasan ulang Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), merevisi UU KPK yang baru saja disahkan, menuntut negara untuk mengusut dan mengadili elite-elite yang seharusnya bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan.
Menolak pasal-pasal bermasalah dalam Revisi UU Ketenagakerjaan, menolak pasal-pasal dalam Revisi UU Pertanahan, rancangan UU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) lekas disahkan, dan mendorong suatu proses demokratisasi di Indonesia. Tidak boleh ada lagi penangkapan aktivis dari berbagai kelompok. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post