ASIATODAY.ID, JAKARTA – Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta masih menjadi barometer investasi di Indonesia.
Sepanjang tahun 2021, arus investasi di Jakarta tumbuh signifikan. Tercatat, realisasi investasi di Jakarta menyentuh angka Rp103,3 triliun atau naik 8,8 persen jika dibandingkan 2020 sebesar Rp95 triliun.
“Meskipun di masa pandemi Covid-19, realisasi investasi ini menjadi barometer bahwa kinerja investasi di Jakarta semakin baik,” jelas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI, Benni Aguscandra, Jumat (18/2/2022).
Menurut Benni, pertumbuhan investasi ini didorong oleh sejumlah terobosan, seperti adanya pendampingan pengurusan perizinan dan non perizinan terkait investasi di Jakarta.
Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi pertemuan antara calon investor dengan pemilik proyek melalui kegiatan ‘Jakarta Investment Forum’ (JIF) dan menghadirkan inovasi layanan untuk memudahkan investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta.
“Sejak awal, kemudahan dalam berinvestasi di DKI Jakarta menjadi fokus utama kami,” ujar Benni.
Merujuk data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, realisasi investasi DKI Jakarta pada 2021 terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar USD3,3 miliar atau setara dengan Rp48,6 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp54,7 triliun.
Sepanjang 2021, BKPM mencatat terdapat 34.739 proyek investasi di Jakarta atau yang terbanyak di Indonesia.
Posisi Jakarta disusul Jawa Timur sebanyak 16.075 proyek, Jawa Barat 13.847 proyek, dan Jawa Tengah 9.723 proyek.
Sementara itu, pada triwulan IV 2021, realisasi investasi PMDN dan PMA di Jakarta mencapai Rp30,8 triliun yang juga merupakan capaian tertinggi di Indonesia berdasarkan lokasi penanaman modal.
Berdasarkan sektor usaha, investasi di Jakarta terbesar dari transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai Rp40,09 triliun, sektor usaha perumahan, kawasan industri dan perkantoran senilai Rp30 triliun, dan jasa lainnya sebesar Rp11,28 triliun.
Selanjutnya, sektor usaha perdagangan dan reparasi dengan realisasi investasi sebesar Rp8,78 triliun, sektor usaha hotel dan restoran sebesar Rp4 ,82 triliun, serta sektor usaha lainnya sebesar Rp 8,36 triliun.
Sementara itu, berdasarkan wilayah, Jakarta Pusat menjadi kota dengan capaian realisasi investasi terbesar di wilayah Ibu Kota dengan total investasi Rp40,5 triliun, posisi kedua ditempati oleh Jakarta Selatan sebesar Rp38,9 triliun, kemudian Jakarta Barat sebesar Rp 8,84 triliun. (ATN)
Discussion about this post