ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) mengalokasikan anggaran senilai USD136 juta atau sekitar Rp1,9 triliun untuk membantu para pebisnis yang terdampak pandemi Covid-19.
Demikian diungkapkan oleh Putra Mahkota Hamdan Bin Mohammed melalui akun Twitter, Sabtu (24/10/2020).
Paket ini akan terdiri dari libur membayar sewa, penghapusan biaya pemerintah dan denda untuk beberapa bisnis, akan membuat total dukungan pemerintah menjadi 6,8 miliar dirham.
Emirat ini dikenal sebagai pusat bisnis di Timur Tengah, dan telah terpukul parah oleh Covid-19 karena bergantung pada perdagangan dan pariwisata.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan output ekonomi Uni Emirat Arab menyusut 6,6 persen tahun ini. Kehilangan pekerjaan dan permintaan domestik yang lemah tetap menjadi penghambat bisnis di kota yang didominasi ekspatriat itu.
“Sektor swasta adalah mitra utama dalam proses pembangunan Dubai,” kata Putra Mahkota, dikutip dari Bloomberg, Minggu (25/10/2020).
“Kami telah mengadopsi serangkaian pengecualian baru untuk beberapa biaya dan pengurangan sewa untuk beberapa sektor, serta perpanjangan validitas dari serangkaian pengecualian sebelumnya dari biaya,” jelasnya.
Penitipan anak akan dibebaskan dari biaya perpanjangan izin perdagangan dan staf medis di fasilitas tersebut akan mendapatkan perpanjangan izin selama enam bulan. Tidak hanya itu, mereka yang menempati lahan negara akan mendapatkan potongan harga 50 persen. Paket tersebut juga diberikan kepada perusahaan taksi dan biro iklan. (ATN)
Discussion about this post