ASIATODAY.ID, JAKARTA – Efek panjang pandemi coronavirus (Covid-19) kian berdampak terhadap dunia industri.
Yang terbaru, Boeing akan kembali merumahkan karyawannya sebanyak 16 ribu orang. Hingga Mei lalu, Boeing sudah melakukan PHK sebanyak 12.300 orang dan akan menyusul 3.700 orang lagi.
Boeing terpaksa mengurangi karyawan karena ratusan pesanan pesawat telah dibatalkan oleh maskapai. Pasalnya, permintaan perjalanan anjlok di tengah pandemi.
Manajemen Boeing mengatakan berencana untuk memangkas 10 persen dari staf globalnya yang terdiri dari 160 ribu karyawan pada April lalu.
“Pandemi telah menimpa orang-orang kami, bisnis kami, dan industri kami. Meskipun ada beberapa tanda pemulihan, kenyataannya kami berada dalam posisi yang menantang,” kata CEO Dave Calhoun dalam pesan kepada karyawan Boeing, dikutip dari CNN, Rabu (19/8/2020).
Calhoun berharap pesanan pesawat yang masuk dapat mendukung tenaga kerja perusahaannya.
“Sayangnya, PHK adalah langkah yang sulit tetapi perlu untuk menyelaraskan dengan realitas baru kami,” imbuhnya.
Bulan lalu, Boeing mengatakan akan memproduksi pesawat dengan kecepatan yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya untuk tahun-tahun mendatang.
Mereka telah mengumumkan akan berhenti membangun 747 ketika pesanan saat ini untuk versi kargo pesawat habis pada 2022.
Calhoun sedang mempertimbangkan apakah akan mengkonsolidasikan produksi 787 Dreamliner, yang sekarang dibangun di pabrik-pabrik di negara bagian Washington dan Carolina Selatan.
Awal tahun ini 5.500 karyawan Boeing setuju untuk mengambil tawaran dan meninggalkan perusahaan secara sukarela. Perusahaan kemudian memberhentikan 6.800 lainnya pada Mei. (ATN)
Discussion about this post