ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi coronavirus (Covid-19) berdampak besar terhadap Investasi di sektor real estate komersial pada kuartal I-2020. Sementara tingkat aliran investasi selama covid-19 bervariasi dibanding tahun lalu.
“Volume investasi ritel mencatat kontraksi paling signifikan, turun 39 persen YoY karena penerapan lockdown dan penjagaan jarak aman di banyak wilayah,” ujar CEO Capital Markets JLL Asia Pasifik Stuart Crow melalui keterangan tertulisnya, Rabu (13/5/2020).
Kebutuhan untuk aset perkantoran tetap tinggi bagi investor luar negeri dan domestik, namun volumenya turun 36 persen secara year on year (YoY), sekalipun dengan penjualan aset kantor berskala besar di China, Jepang, dan Korea Selatan.
“Kegiatan transaksi hotel berkurang sebesar 22 persen YoY, sebagian di antaranya terbantu oleh penawaran tertentu yang diselesaikan pada awal kuartal di Jepang dan Korea Selatan,” jelasnya.
Sementara itu, sektor industri dan logistik adalah investasi kelas aset paling tangguh di Asia Pasifik pada kuartal pertama, dengan pertumbuhan aktivitas mencapai 9 persen YoY.
Meski demikian, aktivitas bisnis di China secara bertahap kembali normal pada Maret dan beberapa aktivitas ekonomi di wilayah tersebut juga tidak terpengaruh.
“Investor yang kami bicarakan akan tetap tenang dan optimistis, tetapi juga berkomitmen untuk memainkan peran yang lebih besar di pasar real estate Asia Pasifik dalam jangka panjang,” kata Executive Director Capital Markets Research JLL Asia Pasifik Regina Lim. (ATN)
Discussion about this post