ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia menggalang negara-negara di kawasan ASEAN untuk memperkuat kerja sama dan tumbuh bersama di tengah kondisi perekonomian global yang tidak pasti.
Pasalnya, World Bank telah memprediksikan ekonomi global hanya mampu tumbuh sebesar 1,7 persen pada 2023 serta laju inflasi yang masih relatif tinggi sebesar 10,3 persen pada akhir 2022.
Kondisi ini telah mendorong terjadinya ketidakpastian ekonomi di berbagai negara, termasuk bagi negara-negara di kawasan ASEAN.
Karena itu, ASEAN harus berupaya memperkuat kerja sama dan mendorong berbagai alternatif kebijakan untuk menciptakan lingkungan yang tangguh bagi pertumbuhan ekonomi. Pengembangan konektivitas juga harus terus dilakukan dalam konteks energi, transportasi, dan logistik guna mendukung peningkatan perdagangan dan investasi di kawasan.
“ASEAN perlu memanfaatkan pencapaian yang disepakati dalam G20 untuk pertumbuhan ekonomi di ASEAN, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi, stabilitas keuangan dan tentunya berpegang pada prinsip-prinsip ASEAN,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam pertemuan dengan seluruh Duta Besar ASEAN dan Duta Besar Perwakilan ASEAN di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Pertemuan tersebut membahas prioritas dan target Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023, khususnya pada Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Melalui tema ”ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 akan berfokus pada penguatan ekonomi kawasan yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan serta dapat bertransformasi menjadi kawasan yang berkomitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan.
Indonesia juga akan memperkuat implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang inklusif untuk kawasan yang damai, saling terhubung, inklusif, dan kompetitif.
Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 juga akan mengangkat tiga isu prioritas bidang ekonomi yakni recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability dengan mengacu pada target capaian utama yang telah ditetapkan.
Pertama, Indonesia akan mendorong prospek pemulihan untuk membangun kembali pertumbuhan regional, konektivitas, dan daya saing, serta memperkuat ketahanan pangan dan keuangan dengan memastikan rantai pasok pangan.
Kedua, Indonesia berupaya mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif, serta meningkatkan infrastruktur digital yang berkualitas untuk menjembatani kesenjangan digital.
Ketiga, Indonesia akan menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan mendorong isu blue economy dan peralihan menuju energi terbarukan dengan tetap selaras pada prinsip-prinsip aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan bagi masyarakat ASEAN.
“Sebagai penutup, saya mohon dukungan, kerja sama, kolaborasi dan koordinasi yang erat dari semua anggota ASEAN untuk memastikan keberhasilan penyelesaian Keketuaan Indonesia,” pungkas Menko Airlangga. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post