• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Eks Panglima TNI Dukung AS Tolak Klaim Beijing di Laut China Selatan

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 22, 2021
in News
2 min read
0
Eks Panglima TNI Dukung AS Tolak Klaim Beijing di Laut China Selatan

Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
57 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kini menjadi Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mendukung penuh keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tegas menolak klaim China atas Laut China Selatan.

Hal itu menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang menyatakan AS menolak klaim China atas Laut China Selatan beberapa waktu lalu.

“KAMI menyambut positif sikap Amerika Serikat tersebut sebagai langkah penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan ASEAN,” kata Gatot dalam keterangan resminya, Senin (22/2/2021).

RelatedPosts

AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global

Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia

AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

Epidemiolog UI: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19

Menurut Gatot, sikap AS menolak klaim China atas Laut China Selatan merupakan respons atas tindakan Beijing yang diduga telah melanggar hukum internasional UNCLl OS 1982.

Gatot memandang, sikap penolakan dari AS itu harus mendapat tanggapan serius oleh negara-negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia.

Gatot mengungkapkan, Indonesia seharusnya bisa mengajak aktif seluruh negara ASEAN lainnya untuk menghormati dan bersungguh-sungguh menjaga komitmen dalam menjalankan hukum internasional. Terlebih lagi, Indonesia memiliki kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.

“Karena itu Indonesia sebagai negara anggota aktif PBB, perlu segara meningkatkan peran diplomasi di forum internasional, untuk menjaga ketertiban dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN, di dunia pada umumnya,” imbuhnya.

Gatot menilai kedekatan AS terhadap ASEAN sudah berlangsung lama, khususnya dalam bentuk kerjasama dalam bidang ekonomi dan keamanan.

Dalam konteks itu, Gatot memandang AS sebagai mitra strategis ASEAN berkepentingan untuk menjaga investasinya melalui stabilitas politik. Di samping itu, AS terus mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berdampak pada ekonomi international.

“Karena itu Indonesia sebagai tuan rumah kantor ASEAN berada, perlu memberikan respon positif dan cepat, dengan langkah-langkah strategis, untuk menghindari semakin memanasnya kawasan Laut China Selatan di tengah-tengah krisis ekonomi global, dan pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh dunia,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS yang baru, Anthony Blinken, mengungkapkan kepada Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin melalui sambungan telepon bahwa AS menolak klaim maritim China terhadap sebagian besar wilayah di Laut China Selatan. Anthony menilai China telah melanggar hukum internasional.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri AS menuturkan Anthony juga menegaskan dukungan AS terhadap negara Asia Tenggara terkait konflik Laut China Selatan.

Sekitar akhir awal Februari 2021 lalu, AS mengirim dua armada kapal induknya ke Laut China Selatan untuk menggelar latihan militer perdana di era Presiden Joe Biden.

Bahkan, pada 17 Februari lalu Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS telah berlayar di Kepulauan Spartly yang diklaim China di Laut China Selatan. (ATN)

Tags: AseanLaut China Selatan
Previous Post

Indonesia-Emirates Amazing Week 2021 Siap Digelar Awal Maret

Next Post

Accenture dan VMware Luncurkan Grup Bisnis Baru, Dukung Migrasi Perusahaan ke Cloud

Related Posts

Taiwan Sebut China Adalah Ancaman ‘Otoriter’ di Pasifik
News

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

March 5, 2021
Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan
News

Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan

March 2, 2021
China Tutup Laut China Selatan, Gelar Latihan Militer Satu Bulan Penuh
News

China Tutup Laut China Selatan, Gelar Latihan Militer Satu Bulan Penuh

March 1, 2021
China Kerahkan Kekuatan Militer di Laut China Selatan
News

China Tambah Anggaran Militer, Rusia Kebanjiran Peminat Jet Tempur Siluman Su-57E

February 27, 2021
Respon AS, China Mobilisasi Pasukan Pengebom di Laut China Selatan
News

Respon AS, China Mobilisasi Pasukan Pengebom di Laut China Selatan

February 26, 2021
Militer Amerika dan Jepang Latihan Bersama di Laut China Selatan
News

Hadapi China, AS-Jepang Gelar Latihan Berteknologi Tinggi di Laut Asia Timur

February 24, 2021
Next Post
Accenture dan VMware Luncurkan Grup Bisnis Baru, Dukung Migrasi Perusahaan ke Cloud

Accenture dan VMware Luncurkan Grup Bisnis Baru, Dukung Migrasi Perusahaan ke Cloud

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Tesla Gandeng Tambang Nikel Kaledonia Baru untuk Bahan Baku Baterai
  • Indonesia Dikecam Malaysia dan Singapura Akibat Asap Karhutla
  • AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global
  • Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia
  • Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.