• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, March 24, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Ekspor Ore Dilarang, Antam Bidik Pasar Nikel ke Eropa

by Redaksi Asiatoday
June 12, 2020
in Business
2 min read
0
Kolaborasi China, Antam Bangun Lima Smelter Senilai Rp102 Triliun

Smelter Feronickel PT Antam di Pomalaa, Kolaka. Ist

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Keputusan Pemerintah Indonesia melarang ekspor nikel ore pada Oktober 2019 lalu, membuat perusahaan tambang kini harus memutar otak dan membuat strategi baru, salah satunya PT Aneka Tambang Tbk., (Antam).

Direktur Niaga Aneka Tambang Aprilandi Hidayat Setia mengatakan, strategi dan upaya yang akan dilakukan Antam adalah dengan menjaga produksi feronikel di smelter Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara dan mempertahankan pasar hasil hilirisasi nikel.

“Kita jaga terus kondisi produksi feronikel Pomalaa dan disamping juga mempertahankan pasar,” terang Apriliandi dalam video conference, Kamis (11/6/2020).

RelatedPosts

Jepang Akhiri Pembatasan Ekspor Bahan Mentah Cip ke Korea Selatan

Nikel Indonesia Bisa Habis, Hilirisasi Jadi Kunci

Investasi US$1,46 Miliar, EVE Mulai Bangun Basis Produksi Baterai di China

Dikatakan, sebagian besar pasar hasil hilirisasi nikel Antam berada di Asia Timur, seperti China, India, dan Korea. Namun karena kondisi perekonomian tidak menentu, Antam berinisiatif untuk membuka jangkauan pasar hilirisasi nikel lebih jauh lagi yakni Eropa.

Apalagi, akibat pandemi virus corona (covid-19) pasar India terganggu. Salah satu pembelinya terkendala keuangan dan feronikel Antam sulit masuk ke wilayah tersebut karena kebijakan karantina wilayah (lockdown).

“Pada saat Covid-19 ini, pembeli India sempat bermasalah dengan kondisi keuangan dan lockdownnya, sehingga target pasar kita alihkan ke China. Kita juga jajaki kembali pasar Eropa,” jelasnya.

Untuk ekspansi ke pasar Eropa, Antam akan menghubungi pembeli-pembeli lama dan menyiapkan logistik yang baik supaya hasil hilirisasi tersebut sampai ke Benua Biru tersebut.

Di sisi lain mengenai bijih nikel, Apriliandi menambahkan Antam akan menjual komoditas tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM terkait dengan Harga Patokan Mineral (HPM). Emiten berkode ANTM itu juga akan melakukan negosiasi kepada pihak smelter untuk menerima harga sesuai dengan HPM.

“Antam sudah mulai negosiasi ke pihak pembeli untuk dapat menerima dan membeli dengan harga HPM. Jadi ini yang sudah kami upayakan, dan sepertinya ada titik terang sehingga kita bisa jual bijih nikel ke domestik sesuai dengan regulasi pemerintah,” jelasnya.

Dengan menerapkan upaya-upaya tersebut, Antam meyakini dapat membantu kinerja perusahaan di 2020.

“Semoga langkah ini bisa mendongkrak pendapatan Antam di 2020,” tandasnya. (ATN)

Tags: AntamEkspor NickelHilirisasi NikelLarangan Ekspor NikelNikelOre NikelSmelter FeronikelTambang Nikel
Previous Post

Pasien Covid-19 Membludak, Arab Saudi Kembali Tutup 71 Masjid

Next Post

Kalender MotoGP 2020 Terbaru Resmi Dirilis, 13 Balapan Siap Digelar

Next Post
Efek Covid-19, MotoGP Jepang Resmi Dibatalkan

Kalender MotoGP 2020 Terbaru Resmi Dirilis, 13 Balapan Siap Digelar

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Jepang Akhiri Pembatasan Ekspor Bahan Mentah Cip ke Korea Selatan
  • 9 Warga China Tewas Ditembak di Kawasan Tambang Emas di Afrika Tengah
  • Indonesia, Malaysia dan Thailand Komitmen Perkuat Ekonomi di Kawasan
  • Nikel Indonesia Bisa Habis, Hilirisasi Jadi Kunci
  • Pertemuan Pertama ASEAN SOM WG on DMP, Bahas Prosedur Pengambilan Keputusan
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.