ASIATODAY.ID, SAN SALVADOR – Badai Tropis Amanda menerjang El Salvador dan Guatemala pada Minggu 31 Mei. Sedikitnya 14 orang tewas. Kuatnya terjangan badai memicu banjir dan juga memutus aliran listrik di banyak rumah.
Presiden El Salvador Nayib Bukele mendeklarasikan status darurat nasional hingga 15 ke depan untuk menanggulangi dampak badai. Kekuatan Amanda sedikit melemah saat bergerak menuju Guatemala.
Melansir France 24, Selasa (2/6/2020) Menteri Dalam Negeri Mario Duran mengatakan semua korban tewas tercatat berada di El Salvador. Ia memperingatkan bahwa jumlah korban tewas mungkin bertambah.
Kepala Layanan Perlindungan Sipil El Salvador William Hernandez mengatakan, Amanda telah menumbangkan pepohonan, memicu banjir bandang dan tanah longsor, memutus aliran listrik, dan merusak sekitar 200 rumah.
Seorang pejabat senior bernama Carolina Recinos melaporkan masih adanya satu orang yang hilang setelah Amanda menerjang. Wali Kota San Salvador, Ernesto Muyshondt, mengatakan bahwa dari 14 korban tewas, separuhnya ada di ibu kota.
“Kami menghadapi situasi yang tak terduga. Ada darurat level tinggi yang terjadi di atas krisis serius lainnya,” ucapnya, merujuk pada pandemi virus korona (covid-19).
Sekitar 4.200 orang berlindung di sejumlah tempat penampungan milik pemerintah usai mereka kehilangan rumah atau terpaksa mengungsi. Di beberapa area tergenang banjir, prajurit bersama petugas gabungan berusaha menyelamatkan semua warga.
“Kami kehilangan segalanya. Kami sudah tidak punya tempat tinggal,” tutur Isidro Gomez, seorang warga San Salvador. Satu korban lainnya, Mariano Ramos, menceritakan bahwa sekelompok warga di wilayahnya dihantam longsoran material lumpur pada pagi hari. Seorang pria lanjut usia meninggal di area tersebut. (ATN)
Discussion about this post