ASIATODAY.ID, JAKARTA – Eskalasi konflik yang menajam di Selat Taiwan sejauh dipandang masih dalam tataran normal.
Ketegangan di Taiwan menjadi gambaran masalah klasik, dimana China dan Amerika Serikat (AS) sedang ingin menunjukkan dominasinya.
Demikian disampaikan Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers tentang Perkembangan Perekonomian Indonesia terkini, Jumat (5/8/2022).
Airlangga mengungkapkan, kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi ke Taiwan memang memicu ketegangan, namun, menurutnya kejadian itu sejauh ini tidak menimbulkan dampak yang meluas.
Menurut Airlangga, terdapat dua konflik yang terjadi di Selat Taiwan, yakni ketegangan antara China dan Taiwan, serta antara China dan AS. Kunjungan Pelosi itu menurutnya menjadi penanda bahwa rivalitas antara kedua negara memang sedang menajam.
“Konflik China dan Taiwan, China dan AS itu sebagai tantangan negara nomor dua untuk jadi nomor satu, dan itu sudah relatif klasik. Kami yakin sampai saat ini situasinya belum melebar ke mana-mana,” jelas Airlangga.
Konflik itu tak lepas dari langkah untuk memperkuat pengaruh di Taiwan, sebagai negara produsen komponen semi konduktor dan salah satu penyuplai besar untuk pasar global.
Airlangga menilai bahwa AS melakukan langkah agar tidak terjadi disrupsi pasokan semi konduktor sebagai imbas dari ketegangan China dan Taiwan.
“Ke depan tidak bisa lepas dari perang dagang, value chain. Taiwan salah satu produsen nadinya digital, produsen semi konduktor yang digunakan di China. Disrupsi akan mempengaruhi 10 persen perdagangan China,” kata Airlangga.
Airlangga memandang, ketegangan yang terjadi eskalasinya relatif masih naik turun, tetapi tidak akan berdampak terhadap negara-negara sekitar, termasuk Indonesia. Terlebih, 14 negara sudah mengikuti latihan militer Garuda Shield, termasuk TNI dan Komando Indo Pasifik AS.
Airlangga menilai latihan Garuda Shield kali ini menarik karena pasukan bela diri Jepang dan Australia turut ikut bergabung. Hal itu menurutnya akan turut menjaga tensi di regional dari konflik yang ada. (ATN)
Discussion about this post