ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menolak mengizinkan para siswa kembali ke sekolah di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19).
Ia hanya akan memperbolehkan para siswa kembali ke bangku sekolah, setelah vaksin atau obat covid-19 ditemukan.
“Kecuali saya yakin bahwa mereka benar-benar aman, percuma saja membahas soal pembukaan kembali sekolah,” tegas Duterte, melansir AFP, Selasa (26/5/2020).
Diketahui, 25 juta siswa sekolah dasar dan sekolah menengah di Filipina belajar di rumah usai sekolah ditutup sejak Maret lalu, akibat pandemi Covid-19. Mereka dijadwalkan masuk kembali ke sekolah pada Agustus mendatang.
Namun, rencana itu nampaknya belum akan terwujud dalam waktu dekat.
Kebijakan Duterte ini bertolak belakang dengan sejumlah negara lainnya di ASEAN termasuk Indonesia, yang mulai dan berencana membuka kembali sekolah-sekolah semasa pandemi.
Duterte menilai lebih baik kegiatan akademik terganggu, dibandingkan kesehatan para siswa terancam.
“Bagi saya, vaksin yang terutama. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa sekolah dibuka lagi. Jika tidak ada yang lulus, ya biarlah,” kata dia.
Para peneliti dan ilmuwan dunia sendiri tengah berlomba-lomba mengembangkan vaksin virus corona. Meski begitu, tak ada yang bisa memastikan kapan pengembangan selesai, sehingga vaksin mulai diproduksi serta didistribusikan.
Sementara total kasus positif virus corona di Filipina saat ini lebih dari 14.600 kasus, 886 orang di antaranya meninggal dunia. (ATN)
Discussion about this post