• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Gejolak di Thailand, Ribuan Massa Kepung Gedung Parlemen

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 21, 2021
in News
1 min read
0
Ditekan Gelombang Demonstrasi, PM Thailand Tolak Mundur

Gelombang Demonstrasi massa pro demokrasi di Kota Bangkok, Thailand. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, BANGKOK – Gejolak politik di Thailand kian tak terbendung.

Ribuan demonstran berkumpul di luar gedung parlemen Thailand hingga Sabtu malam (20/2/2021). Aksi massa berlangusng setelah Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan 9 menteri selamat dari mosi tidak percaya di parlemen usai perdebatan panas selama empat hari.

“Keputusan itu mengecewakan dan sudah diperkirakan,” kata pemimpin protes Attapon Buapat seperti dikutip dari CNA, Minggu (21/2/2021).

RelatedPosts

Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

Joe Biden dan Yoshihide Suga Sepakat Perkuat Aliansi Hentikan Agresifitas China

KPK: Suap Jadi Modus Utama Korupsi di Indonesia

Forum GAVI-COVAX: Indonesia Tolak Politisasi Vaksin

Gawat, Utang Indonesia Membengkak Hingga Rp6.169 Triliun di Februari

Lebih dari 1.000  massa berunjukrasa di luar gerbang parlemen. Penyelenggara memberikan jaminan bahwa protes tidak akan berubah menjadi kekerasan.

Massa berkumpul di titik persimpangan Kiak Kai, Bangkok, setelah parlemen menyepakati untuk tidak melanjutkan tuntutan mosi tidak percaya terhadap Prayuth Chan-ocha.

Sebelumnya, Prayuth diajukan mosi tidak percaya terkait penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi di negara gajah putih tersebut.

“Kami ingin demonstrasi yang damai,” kata salah satu pemimpin demonstran, Panusaya “Rung” Sithijirawattanakul, usai bernegosiasi dengan polisi. Tidak ada alasan bagi polisi untuk membubarkan demonstrasi,” katanya.

Kepolisian Thailand menerjunkan sekitar 4.000 pasukan untuk menjaga dan mengamankan demonstrasi tersebut. Barikade kawat berduri hingga kontainer dipasang untuk menghadang para demonstran.

Deputi humas Kepolisian Thailand Kissana Pattanacharoen mengatakan demonstrasi melanggar dekrit darurat untuk mengontrol pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya meminta demonstran membubarkan diri.

“Tugas polisi adalah menjaga ketertiban,” katanya.

Bangkok Post dan The Nation melaporkan belum ada upaya pembubaran demonstran yang dilakukan polisi.

Dalam sebuah podcast yang disiarkan usai keputusan parlemen diumumkan, Prayuth menyatakan “Saya meminta seluruh rakyat Thailand untuk bekerja bersama membawa kemajuan bagi negeri ini.” (ATN)

Tags: Reformasi ThailandThailand
Previous Post

Malaysia Deportasi 201 Warga Indonesia Melalui Entikong

Next Post

Konflik Melanda Asia Tenggara – Termasuk Kudeta Militer di Myanmar; Masihkah ASEAN Relevan?

Related Posts

Phuket Thailand Sambut Wisatawan Global Mulai 1 Juli
Travel

Phuket Thailand Sambut Wisatawan Global Mulai 1 Juli

March 29, 2021
Gerakan Reformasi Total di Thailand, Ratusan Demonstran Terluka
News

Gerakan Reformasi Total di Thailand, Ratusan Demonstran Terluka

March 22, 2021
Indonesia Menentang Keputusan PBB Menghapus Ganja dari Obat Berbahaya
Business

Industri Ganja Booming di Thailand

March 14, 2021
Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia
News

Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia

March 6, 2021
GELIAT PARIWISATA ASEAN: Thailand Mulai Buka Kunjungan Wisatawan Asia
Travel

Pariwisata Thailand Segera Dibuka

March 4, 2021
Indonesia Menentang Keputusan PBB Menghapus Ganja dari Obat Berbahaya
News

Thailand Dorong Agar Ganja Jadi Penghasil Uang Utama Petani

February 22, 2021
Next Post
Indonesia Dipercaya Pimpin Satgas ASEAN Travel Corridor Arrangement

Konflik Melanda Asia Tenggara - Termasuk Kudeta Militer di Myanmar; Masihkah ASEAN Relevan?

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim
  • Denmark Buka Kunjungan Wisatawan Global Mulai Bulan Depan
  • Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
  • Indonesia Berambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia
  • Diplomasi Anies Baswedan Jadi Rujukan PBB dalam Aksi Iklim Global
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.