ASIATODAY.ID, JAKARTA – Situasi di Laut China Selatan makin genting.
India dilaporkan telah mengerahkan kapal tempurnya ke Laut China Selatan, pasca terjadinya bentrokan militer India dan China di Ladakh, perbatasan Himalaya.
Langkah India itu menuai protes dari China dengan melayangkan keberatan.
China menolak kehadiran kapal Angkatan Laut India di perairan yang hampir seluru wilayahnya mereka klaim.
“Segera setelah bentrokan Galwan meletus, Angkatan Laut India mengerahkan salah satu kapal perang ke Laut China Selatan di mana Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat menolak kehadiran kekuatan lain yang mengklaim mayoritas perairan sebagai bagian dari wilayahnya,” kata sumber pemerintah kepada kantor berita ANI.
Pengerahan segera kapal perang di Laut China Selatan sangat ditentang China karena mereka menganggap konflik di Lembah Galwan bisa diselesaikan lewat pembicaraan tingkat diplomatik.
Melansir NDTV, selama berada di Laut China Selatan, militer India terus melakukan komunikasi dengan Amerika Serikat. AS diketahui telah lebih dulu menempatkan kapal perangnya di perairan kaya sumber daya itu.
Sebagai bagian dari latihan rutin, kapal perang India terus memantau pergerakan kapal militer negara lain di kawasan itu. Mereka menambahkan bahwa seluruh misi dilakukan dengan diam-diam untuk menghindari sorotan publik.
Sebelumnya Angkatan Laut India juga dilaporkan melakukan latihan militer bersama kapal induk AS USS Nimitz di Selat Malaka, dekat Kepulauan Andaman dan Nicobar.
Lokasi itu merupakan jalur Angkatan Laut China untuk masuk wilayah Samudra Hindia guna mengawasi segala aktivitas.
Sejumlah kapal China juga melewati Selat Malaka sambil membawa minyak atau mengambil kiriman dagang menuju benua lain.
Perdana Menteri India Narendra Modi juga telah mengeluarkan peringatan setelah terjadi lagi ketegangan di perbatasan. Peringatan ini disampaikan setelah kesepakatan dengan China menemui jalan buntu. (ATN)
Discussion about this post