ASIATODAY.ID, JAKARTA – Mencairnya Gletser Thwaites di Antartika kian memicu kekhawatiran akan naiknya permukaan air laut.
Menurut para ilmuwan, penyebab Gletser Thwaites cepat mencair karena Gletser Doomsday di Antartika. Kondisi ini yang memungkinkan air laut menjadi hangat dan mencairkan bagian bawah es.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal The Cryosphere menunjukkan dasar laut lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya. Sejumlah ahli bahkan menyebut ini merupakan fenomena ‘kiamat gletser’.
Yang perlu diantisipasi yaitu mencairnya es di Gletser Thwaites ke Laut Amundsen di Antartika Barat sudah menyumbang sekitar empat persen dari kenaikan permukaan laut global.
Selamat tiga dekade terakhir, laju hilangnya es dari Thwaites yang kira-kira seukuran Inggris Raya dan negara bagian Florida, AS telah meningkat lebih dari lima kali lipat.
Jika Thwaites runtuh, dapat menyebabkan peningkatan permukaan laut sekitar 64 sentimeter dan para ilmuwan mencoba mencari tahu seberapa cepat hal ini mungkin terjadi.
Ilmuwan dari International Thwaites Glacier Collaboration (ITGC) mengumpulkan data dengan terbang di atas gletser menggunakan pesawat Twin Other British Antarctic Survey (BAS) guna memetakan dasar laut yang merupakan salah satu bagian program antartika AS RV Nathaniel B. Plamer.
“Gletser Twaiters sendiri mungkin adalah salah satu gletser paling signifikan di Antartika Barat arena sangat besar dan kita dapat melihatnya berubah hari ini,” kata Dr. Tom Jordan, Ahli Geofisika Aero di BAS, seperti dikutip CNN, Senin (23/11/2020).
“Dan juga kita tahu bahwa lapisannya turun dan semakin dalam di bawah lapisan es, yang berarti secara teoritis Anda bisa mendapatkan proses yang disebut ketidakstabilan lapisan es laut,” jelasnya.
Sebelumnya, ITGC belum dapat secara tepat menghitung kenaikan permukaan laut di Antartika Barat karena ada begitu banyak ketidakpastian tentang pemahaman proses lapisan es dan bagaimana gletser akan merespon seiring berjalannya waktu.
Jordan mengungkapkan, saran geoengineering dan pemblokiran saluran secara logistik tidak dapat dilakukan di lokasi terpencil seperti itu. Solusi yang lebih sederhana adalah mengatasi perubahan iklim.
“Pada akhirnya, kami akan dapat mengatakan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan, inilah yang akan terjadi. Kami sebenarnya akan memiliki perkiraan yang tepat dan terbatas tentang apa yang akan terjadi pada Gletser Thwaites,” jelas Jordan.
Menurutnya, saat para ilmuwan dapat mendemonstrasikan kenaikan permukaan laut yang diharapkan terkait dengan Antartika Barat, mereka akan memiliki lebih banyak bukti untuk mengurangi perubahan iklim global.
Diberitakan, tim telah mengumpulkan data dari gletser dan lapisan es Dotson dan Crosson yang bersebelahan dari Januari hingga Maret 2019.
Pecahan es laut yang luar biasa pada awal 2019 memungkinkan pemecah es untuk mensurvei lebih dari 2.000 kilometer persegi dasar laut di bagian depan es gletser.
Area yang disurvei telah tersembunyi di bawah bagian dari lapisan es terapung yang memanjang dari Gletser Thwaites, yang pecah pada tahun 2002 dan kemudian sering tidak dapat diakses karena lapisan es laut yang tebal. (ATN)
Discussion about this post