• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, December 1, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home Business

Google dan Facebook Batalkan Proyek Kabel Bawah Laut AS-Hong Kong

by Redaksi Asiatoday
August 30, 2020
in Business
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Google dan Facebook Siap Bangun Data Center di Indonesia

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan China turut memperburuk berbagai kerja sama dengan Hong Kong.

Google dan Facebook Inc. membatalkan rencana untuk pengembangan proyek kabel bawah laut antara Amerika Serikat (AS) dan Hong Kong.

Keputusan ini muncul setelah pemerintahan Trump mengatakan Beijing mungkin menggunakan infrastruktur tersebut untuk mengumpulkan informasi tentang orang Amerika.

RelatedPosts

Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia

LNG Project in Masela Block Receives Additional Investment Worth US$ 1 Billion

The Best QRIS in Asia Pacific, BI Ready to Expand to India, Japan, China and the UAE

Baik Google dan Facebook dengan cepat mengajukan proposal revisi yang mencakup jaringan kabel bawah laut ke Taiwan dan Filipina.

Pengajuan baru tersebut tidak menyertakan Pacific Light Data Communication Co. yang berbasis di Hong Kong.

Pacific Light Data Communication Co. adalah mitra keduanya dalam paket awal. Agen keamanan AS menekankan perhatian atas hubungan perusahaan dengan Dr. Peng Telecom & Media Group Co. di China daratan.

Langkah-langkah itu diambil karena ketegangan terus meningkat antara AS dan China karena serangkaian konflik.

Konflik dengan AS termasuk mengenai UU Keamanan Nasional Hong Kong, perlakuan China terhadap Uighur, sebuah kelompok etnis Muslim, tuduhan bahwa produk teknologi tinggi China dapat digunakan untuk kegiatan mata-mata; dan tuduhan atas penyebaran virus Corona dari provinsi Hubei, China.

Google dan Facebook mengusulkan proyek Pacific Light Cable Network pada tahun 2017, dengan mencantumkan tiga jalur di trans-Pasifik.

Badan Keamanan Amerika dan Departemen Kehakiman, pada 17 Juni meminta Federal Communications Commission (FCC) untuk menolak kabel bawah laut ke Hong Kong, dengan mengatakan itu akan memberi China cara untuk memperoleh data pribadi orang Amerika.

Badan-badan tersebut menyebut Pacific Light Data sebagai anak perusahaan dari Dr. Peng, yang menurut mereka memiliki hubungan dengan badan intelijen dan keamanan China.

FCC memberikan persetujuan untuk proyek kabel bawah laut ke Taiwan dan Filipina. Persetujuan tersebut atas rekomendasi kedua badan penting tersebut.

“Kami terus bekerja melalui saluran yang sudah mapan untuk mendapatkan lisensi untuk kabel bawah laut kami,” kata juru bicara Google Alphabet Inc. dikutip dari Bloomberg, Sabtu (29/8/2020).

Perwakilan Google tersebut mengatakan aplikasi asli telah ditarik oleh perusahaan dan aplikasi yang direvisi untuk bagian AS-Taiwan dan AS-Filipina telah dikirimkan kembali. (Bloomberg).

Tags: Amerika SerikatChinaFacebookGoogleHong Kong
Previous Post

KONSERVASI LAUT: Pulau Pieh, Habitat Baru Perlindungan Paus dan Lumba-lumba di Indonesia

Next Post

Serial HBO Asia ‘Food Lore’ dan ‘Invisible Stories’ Raih Best Drama Series dan ContentAsia Awards

Next Post
Serial HBO Asia ‘Food Lore’ dan ‘Invisible Stories’ Raih Best Drama Series dan ContentAsia Awards

Serial HBO Asia ‘Food Lore’ dan ‘Invisible Stories’ Raih Best Drama Series dan ContentAsia Awards

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia and OceanX Collaborate to Increase Marine Potential
  • 13 UN Agencies Fully Support the Indonesian Archipelago Capital (IKN) Project
  • Indonesia Offers Special Economic Zones to Become Singapore’s Investment Base
  • Clean Energy Ambition, What is the Fate of Indonesian Coal?
  • Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist