ASIATODAY.ID, JAKARTA – Hubungan diplomatik China dan Australia nampaknya akan segera pulih setelah mendingin dalam beberapa bulan terakhir.
Pasalnya, Presiden China Xi Jinping saling memberikan ucapan selamat dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik.
China Central Television pada Rabu (21/12/2022) melaporkan bahwa Xi telah mengirim pesan kepada Perdana Menteri Anthony Albanese dan Gubernur Jenderal David Hurley.
Xi mengatakan China bersedia bekerja sama dengan Australia untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan hubungan bilateral dan bahwa hubungan diplomatik yang stabil dan sehat adalah untuk kepentingan kedua negara.
Terpilihnya pemerintah Partai Buruh sayap kiri di Australia pada bulan Mei telah menggerakkan upaya pemulihan hubungan diplomatik dengan China yang sempat tegang di bawah perdana menteri sebelumnya, Scott Morrison.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong bertemu dengan Menlu China Wang Yi dalam kunjungan kenegaraan pertama sejak 2018. Keduanya keduanya membahas perdagangan, hak asasi manusia, dan dialog masa depan antara kedua negara.
Setelah pertemuan itu, Wong mengatakan dia telah mencabut kasus dua warga Australia yang ditahan di China atas tuduhan mata-mata, Cheng Lei dan Yang Hengjun.
Pertemuan itu berlangsung selama lebih dari satu setengah jam, yang menurut Wong memberi kedua belah pihak kesempatan untuk membahas masalah-masalah secara lebih mendalam.
“Pemerintah telah menjelaskan bahwa kami percaya bahwa adalah kepentingan Australia untuk menstabilkan hubungan kami dengan China,” kata Wong.
Sementara itu, PM Australia Anthony Albanese mengatakan dalam memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Australia terus berupaya menstabilkan hubungannya dengan China.
“Kami akan bekerja sama sejauh yang kami bisa, tidak sepakat jika memang harus, dan terlibat dalam kepentingan nasional,” ungkap PM Albanese di Twitter @AlboMP, Rabu (20/12/2022).
Hubungan China-Australia sempat memanas setelah PM saat itu, Scott Morrison menyerukan penyelidikan internasional terhadap asal-usul Covid-19 pada April 2020. Hal ini memicu amarah pemerintah China, yang kemudian menjatuhkan sanksi perdagangan pada sejumlah ekspor Australia, termasuk anggur, jelai, dan daging.
Wong mengatakan kedua belah pihak membahas kemungkinan dialog di masa depan untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara, tetapi tidak mengatakan seberapa responsif pemerintah China untuk melonggarkan sanksi.
Sejak Moorison kalah di pemilu, kedua belah pihak telah mengadakan beberapa pertemuan tingkat menteri senior, termasuk pembicaraan antara Albanese dan Xi di sela-sela KTT G20 Indonesia November lalu.
Albanese mengatakan dia akan dengan senang hati mengunjungi Beijing pada tahun 2023. Namun Wong tidak mengatakan apakah ada kemajuan terhadap rencana kunjungan kenegaraan tersebut. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post