ASIATODAY.ID, TAIPEI – Hubungan persahabatan antara Taiwan dan Jepang memasuki babak baru.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan, hubungan Taiwan dan Jepang dalam beberapa tahun terakhir telah memasuki era paling bersahabat dalam sejarah.
“Baik dalam menghadapi bencana alam maupun pandemi, Taiwan dan Jepang selalu bergandeng tangan dan saling membantu untuk melewati berbagai kesulitan dan tantangan,” kata Tsai dikutip dari MOFA, Selasa (2/8/2022).
Pada tanggal 31 Juli 2022 lalu, Presiden Tsai menghadiri forum akademis yang membahas mengenai arah dan perkembangan hubungan Taiwan dan Jepang. Di forum itu, Tsai menyampaikan tiga harapan mengenai perkembangan hubungan Taiwan-Jepang di masa depan.
Pertama, peningkatan kerja sama riil di bidang ekonomi dan perdagangan. Jepang adalah mitra perdagangan ketiga terbesar Taiwan. Berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, industri dan asosiasi kemasyarakatan, semuanya turut mendukung pembentukan rantai pasokan yang lebih aman.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan SONY telah menjalin kerja sama untuk mendirikan pabrik di Kumamoto, dan langkah tersebut merupakan sebuah contoh yang sangat baik.
Kedua, peningkatan kerja sama di bidang sosial kemasyarakatan, pendidikan dan kebudayaan. Selain di bidang ekonomi dan perdagangan, masyarakat Taiwan dan Jepang memiliki hubungan interaksi yang sangat erat di bidang kebudayaan, pendidikan, dan organisasi masyarakat, serta berbagai proyek kerja sama lainnya yang masih terus berkembang.
Ketiga, kerja sama di bidang perlindungan keamanan regional yang lebih ternormalisasi.
Presiden Tsai mengucapkan terima kasih kepada Jepang yang dalam beberapa tahun terakhir telah menyatakan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dalam berbagai forum internasional.
Taiwan dan Jepang terletak di rantai pulau pertama, sehingga menjadi hal yang semakin penting bagi keduanya untuk mempererat kerja sama, serta bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Di atas konsensus tersebut, Taiwan-Jepang dapat menjalin kerja sama yang semakin erat dan semakin ternormalisasi, dan terlaksana secara rutin.
Stabilitas Situasi Taiwan Penting bagi Jepang dan Komunitas Internasional
Pada tanggal 22 Juli 2022 Jepang mengumumkan Buku Putih Pertahanan edisi terbaru, dan kembali menegaskan posisi bahwa “Stabilitas situasi Taiwan adalah hal yang sangat penting bagi penjaminan keamanan Jepang dan stabilitas komunitas internasional”, serta “Taiwan dan Jepang sama-sama menjunjung kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum, dan Taiwan merupakan mitra penting serta sahabat yang sangat berharga bagi Jepang.”
Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyambut langkah yang diambil komunitas internasional untuk memantau situasi Selat Taiwan dan mengambil tindakan positif untuk melindungi stabilitas dan perdamaian regional. Taiwan juga bersedia untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama dengan negara-negara sehaluan di seluruh dunia.
Pada bagian kata pengantar Buku Putih Pertahanan tersebut, Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, secara khusus memberikan pernyataan mengenai tindakan invasi Rusia terhadap Ukraina.
“Perubahan status quo secara unilateral dengan cara paksa tidak akan pernah bisa diterima, karena hal tersebut mengguncang fondasi tatanan internasional yang didasari oleh nilai-nilai universal, yang telah mendukung perdamaian serta kesejahteraan komunitas internasional”, dan “China telah secara jelas menunjukkan niatnya untuk mengunifikasi Taiwan secara paksa, dan hal tersebut semakin meningkatkan ketegangan regional”.
Konten tentang Taiwan dalam Buku Putih Pertahanan Jepang tahun ini meningkat tajam, dan turut mencantumkan analisis situasi militer di Selat Taiwan dan perkembangan kondisi di Selat Taiwan. Hal ini memperlihatkan perhatian besar Pemerintah Jepang terhadap situasi keamanan di Selat Taiwan.
Di tengah ekspansi otoritarianisme yang semakin menimbulkan tantangan bagi tatanan internasional, MOFA berkeinginan untuk bekerja sama dengan negara-negara sehaluan, termasuk Jepang, dalam melindungi nilai-nilai universal, stabilitas di Selat Taiwan, serta perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo Pasifik. (ATN)
Discussion about this post