ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global wabah coronavirus (Covid-19) mengancam kelangsungan hidup jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, setidaknya ada 64 juta UMKM yang terancam bangkrut imbas wabah mematikan ini.
Seluruh UMKM tersebut kata Teten tengah membutuhkan bantuan agar bisa survive di tengah penyebaran virus corona.
Teten pun mengajak semua pihak termasuk swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan masyarakat untuk membantu UMKM tetap berproduksi sebagai sektor yang menumpu sektor riil level terbawah di Indonesia di tengah pandemik COVID-19.
“Perlu saya jelaskan pelaku UMKM terutama yang sektor mikro ada 64 juta unit usaha, ini bukan persoalan kecil, persoalan besar jadi memang bukan tanggung jawab pemerintah saja tapi swasta dan masyarakat,” jelas Teten melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/3/2020).
Di sisi lain, pemerintah juga menyiapkan sejumlah stimulus khusus untuk menjaga daya beli terhadap produk UMKM. Di mana Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan dua stimulus khusus sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk UMKM di tengah wabah Covid-19.
“Untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat Covid-19, Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyiapkan beberapa program. Salah satunya memberikan stimulus bagi peningkatan daya beli UMKM dan disetujui oleh Presiden dengan anggaran Rp2 triliun,” kata Teten.
Teten mengharapkan stimulus tersebut mampu mendongkrak penjualan produk-produk UMKM.
“Dengan anggaran Rp2 triliun dan diskon 25 persen untuk konsumen, 2 juta orang diharapkan akan memberikan stimulus terhadap daya beli UMKM sebesar Rp10 triliun. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post