ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi global di 2020. Revisi dilakukan di tengah meningkatnya kasus covid-19 di dunia.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global turun 4,9 persen pada 2020. Angka ini turun 1,9 poin di bawah perkiraan IMF pada April di angka tiga persen. Kondisi itu menunjukkan prospek ekonomi yang semakin suram karena pandemi terus meluas di seluruh dunia.
“Dibandingkan dengan perkiraan outlook ekonomi dunia di April, kami sekarang memproyeksikan resesi yang lebih dalam pada 2020 dan pemulihan yang lebih lambat pada 2021,” kata Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath, melansir Xinhua, Kamis (25/6/2020).
Proyeksi ini menyiratkan kerugian secara kumulatif global.
“Penurunan peringkat dari April mencerminkan hasil yang lebih buruk, daripada yang diantisipasi pada paruh pertama tahun ini,” tambahnya.
Pemberi pinjaman multilateral itu memproyeksikan penurunan terjadi di negara maju dan negara berkembang pada 2020. Bahkan, IMF mencatat lebih dari 95 persen negara di dunia diproyeksikan memiliki pertumbuhan pendapatan per kapita negatif pada tahun ini.
Laporan terbaru IMF menunjukkan ekonomi maju diproyeksikan berkontraksi delapan persen tahun ini atau 1,9 poin lebih rendah dari perkiraan April. Ekonomi AS diperkirakan menyusut delapan persen, dan ekonomi Jepang berpeluang turun sebanyak 5,8 persen.
“Sementara itu, pasar negara berkembang diproyeksikan menyusut tiga persen tahun ini atau dua poin di bawah perkiraan April,” ungkap laporan IMF.
Selain itu pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan mencapai 5,4 persen pada 2021. Namun, angka itu lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang diumumkan pada Januari 2020 bahwa ekonomi dunia diperkirakan bakal tumbuh 6,5 persen.
“Kondisi global yang belum pernah terjadi sebelumnya dari krisis ini menghambat prospek pemulihan ekonomi yang bergantung pada ekspor dan membahayakan prospek konvergensi pendapatan antara ekonomi berkembang dan maju,” pungkas Gopinath. (ATN)
Discussion about this post