ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyebutkan, ketidakpastian global akibat pandemi coronavirus (Covid-19) telah melonjak ke rekor tertinggi.
“Coronavirus terus menyebar di seluruh dunia. Karena semakin banyak negara memberlakukan karantina dan jarak sosial, ketakutan akan penularan dan hilangnya pendapatan meningkatkan ketidakpastian di seluruh dunia,” jelas Hites Ahir dan Davide Furceri, pejabat di Departemen Riset IMF, dan Nicholas Bloom, seorang profesor ekonomi di Universitas Stanford, melansir Xinhua, Minggu (5/4/2020).
Untuk mengukur ketidakpastian terkait krisis virus korona dan membandingkannya dengan pandemi dan epidemi sebelumnya, ketiga peneliti mengembangkan World Pandemic Uncertainty Index (WPUI) untuk 143 negara mulai 1996.
Pada 31 Maret, WPUI mencapai tiga kali ukuran ketidakpastian dari epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) 2002-2003 dan sekitar 20 kali dari wabah Ebola.
“Tingkat ketidakpastian di sekitar virus corona diperkirakan akan tetap tinggi karena kasus terus meningkat dan masih belum jelas kapan krisis akan berakhir,” tulis para peneliti, yang memperingatkan ketidakpastian tinggi secara historis bertepatan dengan periode pertumbuhan yang lebih rendah dan kondisi keuangan yang lebih ketat.
“Tingkat ketidakpastian saat ini terkait dengan krisis virus corona tidak terkecuali karena dampak ekonomi sudah terlihat di negara-negara yang paling terkena dampak wabah,” urai para peneliti.
Mereka menekankan bahwa peningkatan tindakan terkoordinasi akan menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan dan menyediakan stabilitas untuk ekonomi global.
Meningkatnya ketidakpastian muncul ketika jumlah kasus covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah melampaui 1,14 juta dengan lebih dari 60 ribu kematian, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.
“Kami sekarang dalam resesi, jauh lebih buruk daripada krisis keuangan global,” tambah Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada konferensi pers bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dikatakan, krisis ganda -kesehatan dan krisis ekonomi- yang disebabkan oleh wabah covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah IMF.
Georgieva menekankan bahwa menyelamatkan nyawa dan melindungi mata pencaharian harus berjalan seiring ketika virus corona mencengkram seluruh dunia. (ATN)
Discussion about this post