ASIATODAY.ID, ISLAMABAD – Dana Moneter Internasional (IMF) mengucurkan bantuan pendanaan senilai US$3 miliar untuk membantu negara Asia Selatan itu yang berada di ambang default tersebut.
Kesepakatan terjadi setelah penundaan selama delapan bulan, dan menawarkan kelonggaran bagi Pakistan yang berjuang melawan krisis neraca pembayaran yang akut dan penurunan cadangan devisa.
Dikutip dari Reuters pada Jumat (30/6), pendanaan US$3 miliar lebih tinggi dari bantuan sebelumnya. Sebagaimana diketahui, Pakistan sedang menunggu pelepasan sisa US$2,5 miliar dari paket bailout $6,5 miliar yang disepakati pada 2019, yang berakhir pada Jumat ini.
Pejabat IMF, Nathan Porter, menyebut ekonomi Pakistan menghadapi beberapa tantangan belakangan ini, termasuk banjir yang menghancurkan tahun lalu dan kenaikan harga komoditas setelah perang di Ukraina.
“Terlepas dari upaya pihak berwenang untuk mengurangi impor dan defisit perdagangan, cadangan telah turun ke level yang sangat rendah. Kondisi likuiditas di sektor listrik juga tetap akut,” kata Porter dalam sebuah pernyataan.
“Mengingat tantangan ini, pengaturan baru akan memberikan jangkar kebijakan dan kerangka kerja untuk dukungan keuangan dari mitra multilateral dan bilateral di masa depan,” imbuhnya. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post