ASIATODAY.ID, JAKARTA – INA-LAC Business Forum 2021 yang berlangsung selama dua hari sukses mewujudkan transaksi bisnis senilai USD87,96 juta atau setara Rp1,23 triliun.
“Nilai itu bersumber dari transaksi dagang yang telah disepakati sebesar USD19,08 juta atau Rp268,74 miliar dan komitmen dagang USD68,88 juta atau setara Rp969,92 miliar. Di samping itu, telah terselenggara 37 pertemuan bisnis yang difasilitasi melalui platform digital INA-ACCESS,” demikian dikutip dari siaran pers Kemlu, Sabtu (16/10/2021).
INA-LAC Business Forum 2021 juga mewujudkan penandatanganan kesepakatan dan kerja sama ekonomi, antara lain Kerja Sama Produk Halal antara Indonesia dan Argentina; MoU antara BPOM dan ISP Chile; MoU Kerja Sama Pertanian antara Indonesia dan Chile; Peluncuran Prangko Bersama dalam Rangka Peringatan 65 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Argentina; dan Pernyataan Kehendak (LoI) Jejaring Bisnis antara Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia.
Saat ini, LoI telah ditandatangani oleh 6 asosiasi pengusaha dari kawasan Amlatkar.
Penandatanganan kerja sama merupakan bentuk respons positif atas inisiatif Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Amlatkar yang juga dikukuhkan untuk menjalin komitmen kerja sama dengan Mercosur (Mercado Comun Del Sur), Pacific Alliance, SICA (Central American Integration System), CARICOM (Caribbean Community) serta Andean Community.
Selain tiga hal tersebut di atas, berbagai isu juga telah dibahas di dalam (4) empat panel diskusi, antara lain perlunya Indonesia dan negara-negara Amlatkar untuk berinovasi dalam doing-business guna mendukung pemulihan ekonomi dan memperkuat kemitraan antar kedua kawasan.
Diskusi panel dihadiri oleh pejabat tingkat Menteri dan pimpinan perusahaan sebagai bentuk komitmen tingkat tinggi untuk meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dan Amerika Latin dan karibia.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah kenaikan biaya logistik yang sangat tinggi akibat pandemi yang memerlukan penanganan guna pemulihan perdagangan internasional dan pemulihan ekonomi. Transformasi digital juga menjadi prioritas dan sektor potensial kerja sama.
Berbagai kerja sama untuk memfasilitasi kerja sama digital, merupakan salah satu sektor potensial untuk dikembangkan. Selanjutnya, kolaborasi dipandang penting melalui sharing practices and policies, serta penjajakan kerjasama konkrit antara asosiasi pengusaha kedua kawasan.
INA-LAC 2021 terselenggara melalui kerja sama Kementerian Luar Negeri RI dengan Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Kementerian Agama RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian BUMN RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Bank Indonesia.
Dengan total populasi sebanyak 652,3 juta dan PDB sebesar USD4.84 triliun pada 2020, negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) memiliki potensi besar untuk menjadi mitra perdagangan strategis bagi Indonesia.
INA-LAC Business Forum 2021 diselenggarakan secara tahunan sejak tahun 2019 untuk meningkatkan konektivitas dan volume ekspor Indonesia ke kawasan Amlatkar sebagai pasar potensial.
Dalam Ina-Lac 2021, telah diluncurkan platform digital promosi ekspor dan investasi oleh Menteri Luar Negeri yang tujuan pokoknya adalah menjembatani interaqksi dan komunikasi melalui pameran permanen secara virtual menampilkan lebihd ari 400 produk ekspor unggulan yang ditampilkan 800 exhibitors dan 50 persennya adalah UMKM. (ATN)
Discussion about this post