ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) mengapresiasi kemitraan dengan Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dalam memperkuat ilmu pengetahuan untuk mendukung ketahanan air di Indonesia.
Salah satunya menjadi tuan rumah launching The Asian Water Development Outlook (AWDO) 2020 akhir Desember 2020.
AWDO 2020 merupakan dokumentasi dan publikasi ADB untuk meningkatkan pemahaman menyangkut pentingnya ketahanan air dalam skenario pembangunan masa depan di negara-negara Asia Pasifik serta usulan kebijakan untuk mencapai target ketahanan air dalam United Nations Sustainable Development Goals (SDG).
“Kami mengapresiasi ADB yang selalu mendukung dan menjadi mitra utama dalam pembangunan sektor keairan di Indonesia seperti pengendalian banjir, irigasi, termasuk menjadikan Indonesia sebagai country launcher AWDO 2020,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dalam acara Country Launch of The Asian Water Development Outlook 2020 and The Signing of MoU Between ADB and Undip secara virtual, Rabu (27/1/2021).
Dokumen AWDO 2020 menjelaskan bahwa ketahanan air suatu negara dapat dilihat dari lima dimensi kunci yaitu ketahanan air rumah tangga, ekonomi, perkotaan dan pedesaan, lingkungan, serta ketangguhan terhadap bencana yang berkaitan dengan air.
Dari hasil skoring ADB terhadap dimensi kunci, Indonesia termasuk kelompok negara dengan indeks tiga (skore: 60-78) yang menunjukkan akses air minum, kondisi lingkungan, ketahanan air, dan komitmen untuk penanggulangan bencana masih di level rata-rata (moderat).
Karena itu, guna mendukung ketahanan air yang mampu menopang ketahanan pangan nasional, Kempupera terus membangun infrastruktur seperti bendungan dan embung sebagai sumber air baku, serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di seluruh Indonesia. (ATN)
Discussion about this post