• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Catat IPO Terbanyak di ASEAN Selama Pandemi Covid-19

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
November 10, 2020
in Business
2 min read
0
Investor Pasar Modal Syariah di Indonesia Tumbuh Signifikan

Pasar saham di BEI. Ilustrasi

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
57 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia mencatatkan aktivitas penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) terbanyak selama pandemi Covid-19 di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Berdasarkan data Bloomberg, pada Januari-September 2020, Indonesia mencatat 46 IPO. Jika tren berlanjut, Indonesia berpotensi meraih jumlah IPO terbanyak di antara bursa Asia Tenggara pada tahun ini.

Menurut Bloomberg, jumlah IPO di Indonesia pada tahun ini juga merupakan yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, Malaysia mencatat 10 IPO, lalu tujuh dari Thailand, dan tujuh di Singapura untuk periode sama.

RelatedPosts

Nongsa D-Town Dirancang Jadi Basis Industri Digital Indonesia-Singapura

Konsumsi Listrik China Lesu, Harga Batubara Turun Tajam

Indonesia Jajaki Potensi Kerjasama Maritim dengan Perusahaan Mexico

Kolaborasi Dubai Islamic Bank dan Bank Syariah Indonesia Mulai Digagas

‘Saatnya Indonesia Hentikan Impor Aspal’

Sekitar USD385 juta atau setara Rp5,5 triliun dana telah dihimpun oleh perusahaan yang berkantor pusat di Indonesia melalui IPO dalam sembilan bulan pertama ini.

Meski menjadi yang terbaik di ASEAN, nilai tersebut turun 50 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, besaran rata-rata setiap penawaran adalah USD8,4 juta atau turun 59 persen dari rata-rata 2019 yaitu USD20,5 juta.

Di sisi lain, lebih banyak perusahaan yang menghimpun modal kurang dari USD10 juta. Pada tahun lalu, 63 persen perusahaan tercatat menghimpun dana kurang dari USD10 juta, tahun ini meningkat menjadi lebih dari 70 persen.

“Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia mencatat ada 46 perusahaan yang mencari modal dengan go public, menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia. Meskipun nilai rata-rata lebih kecil dibanding tahun lalu, IPO baru tersebut telah berkinerja dengan baik, dan rata-rata menghasilkan sekitar 80 persen di atas harga IPO pada akhir September,” kata Vatsan Sudersan, Kepala Data Global APAC, Bloomberg dikutip melalui keterangan tertulisnya, Selasa (10/11/2020).

Menurut Sudersan, perusahaan dari sektor keuangan dan konsumen non-siklus mendominasi pasar IPO RI tahun ini, masing-masing menyumbang 33 persen dari total jumlah dana yang terkumpul.

Sebagai perbandingan, sektor keuangan menyumbang 58 persen dari total dana yang dihimpun melalui IPO tahun lalu. Sektor finansial secara konsisten, menurut dia, telah mengumpulkan dana terbanyak di pasar IPO Indonesia selama tiga tahun terakhir.

“Ini merupakan pergeseran dari sektor Industrial atau industri konsumen non-siklus yang biasanya mendominasi IPO,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan, perseroan di industri kesehatan termasuk di antara yang berkinerja terbaik dalam IPO tahun ini. Sejauh ini, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE), perusahaan dengan besaran penawaran IPO terbesar pada 2020 mengalami kenaikan harga saham sebesar 263 persen sejak IPO hingga 30 September lalu.

Hal serupa juga terjadi pada produsen vitamin dan obat-obatan PT Soho Global Health Tbk (SOHO), harga sahamnya melonjak 388 persen sejak pencatatan hingga akhir kuartal ketiga. (ATN)

Tags: Bursa Efek IndonesiaBursa Saham AsiaPasar Saham AsiaSaham
Previous Post

Kanselir Jerman Serukan Uni Eropa dan AS Perkuat Kerja Sama

Next Post

UOB Perluas Kemitraan dengan VMware Dukung Kerja Jarak Jauh

Related Posts

Gedung WTC Dubai Difungsikan Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19
Business

Abu Dhabi Pangkas Biaya Transaksi Perdagangan di ADX One

February 7, 2021
Garap Nikel, Harum Energy Investasi Rp338 Miliar di Perusahaan Australia
Korporasi

Harum Energy Akuisisi Saham Perusahaan Nikel Senilai Rp1,1 Triliun

February 1, 2021
Performa Emiten Indonesia Lebih Unggul dari Negara ASEAN
Business

Indeks Saham Indonesia Masih Lebih Baik di ASEAN

December 30, 2020
Bursa ICDX Catatkan Total Transaksi Multilateral Senilai Rp18 Triliun di Tahun 2020
Business

Bursa ICDX Catatkan Total Transaksi Multilateral Senilai Rp18 Triliun di Tahun 2020

December 28, 2020
Setelah 42 Tahun, Pasar Modal Indonesia Tumbuh 2.600 Kali
Business

Indonesia Pimpin Pasar IPO di Asia Tenggara Selama Pandemi Covid-19

December 14, 2020
Setelah 42 Tahun, Pasar Modal Indonesia Tumbuh 2.600 Kali
Business

Jakarta PSBB Total, Pasar Saham Membeku

September 10, 2020
Next Post
UOB Perluas Kemitraan dengan VMware Dukung Kerja Jarak Jauh

UOB Perluas Kemitraan dengan VMware Dukung Kerja Jarak Jauh

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kedubes AS di Indonesia Peringati Pertempuran Selat Sunda
  • Nongsa D-Town Dirancang Jadi Basis Industri Digital Indonesia-Singapura
  • Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan
  • Fantastis, Pendapatan Indosat Ooredoo Tembus Rp27,9 Triliun pada 2020
  • Konsumsi Listrik China Lesu, Harga Batubara Turun Tajam
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.