ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia dan Bangladesh sepakat menjalin kerja sama dagang dan bisnis senilai USD302 juta atau setara Rp4,53 triliun pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2022.
Kepala Perwakilan Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Heru Subolo memimpin rombongan 28 pengusaha besar dan UMKM Bangladesh menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 atau TEI yang ke-37 di ICE BSD City yang berlangsung 19-23 Oktober 2022. Program itu dilakukan KBRI Dhaka sebagai langkah konkret untuk semakin meningkatkan volume perdagangan Indonesia dan Bangladesh.
Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan KBRI Dhaka selama TEI 2022, di antaranya welcoming dan business reception untuk pembekalan para pengusaha Bangladesh mengikuti TEI 2022 secara efektif dan mengadakan forum bisnis mempertemukan pengusaha dari kedua negara.
Kemudian, melakukan pendampingan secara intensif kepada para pengusaha, serta menyaksikan penandatanganan kerjasama perdagangan dan mencatatkan sebagai capaian transaksi perdagangan selama penyelenggaraan pameran dagang tahunan terbesar di Asia Tenggara ini.
Pada hari pertama perhelatan TEI 2022, disaksikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, di antara rombongan pengusaha dari berbagai negara terdapat dua perusahaan Bangladesh menandatangani kontrak dan komitmen bisnis dengan tercatat senilai lebih dari USD2 juta.
Pada hari yang sama, di luar arena TEI 2022 juga dilakukan penandatanganan kontrak kerjasama antara Intraco Ltd dengan PT Pertamina Gas Negara untuk pembelian gas dari Indonesia yang nilainya dapat mencapai USD100 juta per tahun. Kesepakatan pembelian gas ini nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut untuk pembangunan instalasi gas di Bangladesh dimana perusahaan Indonesia mempunyai pengalaman dan kemampuan dalam hal tersebut.
Forum Bisnis dan Business Matching dilaksanakan untuk mempertemukan 28 pengusaha Bangladesh dengan calon mitra dari Indonesia. Forum ini juga dimanfaatkan KBRI Dhaka untuk menjaring para pengusaha Indonesia yang berminat mengembangkan ekspor ke Bangladesh. Lebih dari 50 pengusaha Indonesia hadir dalam acara ini dan memulai saling mengenal serta penjajakan dengan para pengusaha Bangladesh.
“Kami ingin membuktikan bahwa Bangladesh dan Nepal, yang merupakan target pasar non-tradisional Indonesia, justru memiliki potensi dan peluang besar bagi komoditas dan produk Indonesia. Apalagi saat ini Bangladesh merupakan salah satu negara di kawasan Asia Selatan yang perekonomiannya tumbuh pesat meski di tengah pandemi Covid-19,” ujar Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal, Heru Hartanto Subolo melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/10/2022).
“Bangladesh direncanakan/ditargetkan lulus dari predikat Least Developed Country” oleh UN, untuk naik status menjadi Negara Berkembang pada tahun 2026,” imbuhnya.
Pasca TEI 2022, KBRI Dhaka juga mempertemukan pengusaha Bangladesh yang perusahaannya (Powervision Group) dipercaya pemerintah Bangladesh sebagai salah satu perusahaan untuk peremajaan bis transportasi umum dengan dua perusahaan karoseri bis PT New Armada di Magelang dan CV Laksana di Semarang.
Powervision Group merencanakan untuk pembelian sekitar 200 bus yang akan digunakan untuk peremajaan angkutan umum di Bangladesh. KBRI Dhaka juga melaksanakan pertemuan dengan Dinas Penanaman Modal DIY dan KADIN DIY untuk pembahasan bersama upaya promosi dan peningkatan ekspor batik ke Bangladesh, di mana pada saat ini batik telah diakui UNESCO sebagai Watrisan Tak Benda Dunia.
Selanjutnya, KBRI Dhaka juga melakukan pertemuan dengan KADIN Bali dan pihak-pihak terkait dalam rangka persiapan pengaturan awal untuk penyelenggaraan Temu Bisnis pengusaha Bangladesh dan Bali.
Pada 4-5 Februari 2023, Dubes Heru Subolo akan membawa 50 pengusaha dan CEO Bangladesh ke Bali untuk temu bisnis dengan para pengusaha Indonesia yang dikemas dalam kegiatan turnamen golf antar penguasaha kedua negara. Pada kunjungan kerja ke Bali tersebut, Dubes Heru Subolo juga bertemu dengan Pangdam Udayana. (ATN)
Discussion about this post