ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dua negara di Asia Tenggara, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk memperkuat relasi dagang khususnya di sektor energi.
Kesepakatan tersebut diumumkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat menerima kunjungan Menteri Tenaga dan Sumber Asli Malaysia Datuk Seri Takiyuddin bin Hassandi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Jumat(27/5/2022).
“Malaysia telah lama menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia, tidak terkecuali untuk sektor energi. Untuk itu, hubungan dagang dengan Malaysia harus dipererat di masa yang akan datang,” ujar Jerry dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (29/5/2022).
Sebagai negara tetangga, Malaysia merupakan tujuan ekspor dari produk energi Indonesia khususnya batubara.
“Indonesia tentu berupaya menjaga dan meningkatkan ekspor batubara ke Malaysia. Namun, tentu dengan mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri yang menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyatakan bahwa Malaysia merupakan target untuk tujuan ekspor berbagai produk nonmigas unggulan Indonesia.
“Nilai ekspor Indonesia ke Malaysia menunjukkan nilai yang menggembirakan. Pada 2021, ekspor nonmigas Indonesia tercatat sebesar US$10,64 miliar atau tumbuh 52,65 persen dibanding pada 2020,” jelas Didi.
Menurut Didi, surplus perdagangan antara Indonesia Malaysia masih dapat terus ditingkatkan. Pada 2021, Indonesia mendapatkan surplus perdagangan dengan Malaysia sebesar US$2,56 miliar.
“Capaian tersebut merupakan sinyal positif dari kinerja perdagangan Indonesia. Neraca kita terus mengalami surplus, bahkan melonjak 119,2 persen pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya,” lanjutnya.
Saat ini,sektor energi tengah menghadapi berbagai tantangan. Terutama seiring imbas konflik Rusia dan Ukraina. Namun, hal ini juga diyakini pemerintah bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengisi kekosongan di sektor energi, khususnya batubara ke Malaysia.
Kementerian Perdagangan mencatat bahwa Indonesia merupakan negara pengekspor batubara terbesar ke Malaysia. Pada 2021, Malaysia mengimpor batubara senilai 16,6 miliar ringgit dengan 73,8 persennya berasal dari Indonesia. Negara pengekspor ke Malaysia lainnya adalah Australia dan Rusia dengan pangsa pasar masing-masing 17,9 persen dan 7,3 persen.
“Kontribusi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi di Malaysia sangat besar. Tentu hal ini merupakan pendorong bagi Indonesia untuk tetap menjaga neraca perdagangan tetap surplus dengan Malaysia,” pungkas Didi. (ATN)
Discussion about this post