ASIATODAY.ID, PHNOM PENH – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong sangat kecewa dengan situasi di Myanmar saat ini.
Pasalnya, junta militer Myanmar tidak menunjukkan komitmen dalam mengimplementasikan 5-point consensus ASEAN.
“Kedua pemimpin menyampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya komitmen junta militer Myanmar dalam mengimplementasikan 5-point consensus ASEAN,” kata Menteri Luar (Menlu) Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi usai mengikuti pertemuan bilateral kedua pemimpin di Hotel Sofitel, Phnom Penh, Kamis malam (10/11/2022).
Kedua pemimpin hadir di Kamboja untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, di Phnom Penh.
Selain isu Myanmar, Menlu Retno mengatakan, kedua pemimpin juga soal G20 dan rencana pertemuan leaders’ retreat tahun depan.
“Mengenai G20, Singapura menyampaikan dukungan penuh terhadap Presidensi G20 Indonesia dan PM Singapura kembali memberikan konfirmasi akan hadir sebagai salah satu undangan,” kata Menlu Retno.
Kedua pemimpin sepakat akan melakukan leaders’ retreat tahun depan di kuartal pertama, dengan tuan rumah Singapura.
Sebagai referensi, 5 konsensus ASEAN untuk Myanmar dihasilkan dalam ASEAN Leaders Meeting yang diikuti oleh 10 pemimpin negara di Asia Tenggara pada Sabtu (25/4/2021) lalu di Jakarta.
Ketua ASEAN Sultan Hassanal Bolkiah mengatakan, sebagai keluarga ASEAN, para pemimpin negara telah berdiskusi secara mendalam tentang perkembangan terkini di Myanmar dan mengungkapkan keprihatinan mendalam atas situasi di negara tersebut, termasuk laporan tentang kematian dan eskalasi kekerasan.
“Kami mengakui peran positif dan konstruktif ASEAN dalam memfasilitasi solusi damai untuk kepentingan rakyat Myanmar dan mata pencaharian mereka. Kami juga mendengar seruan pembebasan semua tahanan politik termasuk tawanan orang asing,” katanya.
Adapun kelima butir konsensus tersebut yakni;
Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.
Kedua, melakukan dialog konstruktif di antara semua pihak yang berkepentingan untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.
Ketiga, utusan khusus Ketua Asean akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre.
Kelima, utusan khusus dan delegasi tersebut akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post