• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Darurat Sampah Medis dan Plastik Selama Pandemi Covid-19

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 12, 2021
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Investasi USD6 Juta, Circulate Capital Sokong Perusahaan di Indonesia Atasi Krisis Sampah

Pantai dan laut tercemar sampah plastik. Dok

2.4k
SHARES
2.4k
VIEWS
59 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi  global coronavirus (Covid-19) memicu lonjakan sampah medis dan plastik di Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat selama pandemi Covid-19, terjadi peningkatan timbunan sampah medis sebesar 30 persen sampai 50 persen.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat terjadi peningkatan timbunan medis berkisar 30-50 persen,” kata Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, Ujang Solihin Sidik, dalam Diskusi Daring Jurnalis: Pandemi Covid-19 dan Ekonomi Sirkular, Jakarta, Senin (11/1/2021).

RelatedPosts

Degradasi Hutan Jadi Sumber Utama Banjir Bandang di Kalimantan Selatan

KONSERVASI PESISIR: Indonesia Tanam 2,9 Juta Batang Mangrove

Dunia Menghadapi Bencana Kenaikan Suhu Terpanas Abad ini

Para Ilmuwan Temukan Planet Seperti Bumi di Galaksi

Indonesia Raih 8 Medali di Olimpiade Sains Internasional

Menurut Ujang, selama pandemi Covid-19 terjadi timbunan sampah Alat Pelindung Diri (APD) di Teluk Jakarta. Hasil riset menunjukkan komposisi sampah APD berbahan plastik yang dibawa aliran sungai mencapai 16 persen.

“Hasil riset menunjukkan, komposisi sampah APD berbahan plastik yang dibawa aliran sungai sebesar 15-16 persen. Padahal keberadaan sampah APD di aliran sungai tidak ditemukan sebelum pandemi Covid-19,” jelas Ujang.

Dalam periode yang sama, sampah plastik mendominasi jenis sampah yang masuk ke aliran sungai yang menuju Teluk Jakarta. Volume sampah meningkat 46 persen dan menurut berat naik 57 persen.

“Sampah yang masuk ke aliran sungai meningkat secara volume namun menurun secara berat,” jelasnya.

Tak hanya di Teluk Jakarta, hasil penelitian Institut Teknologi Surabaya (ITS) juga menunjukkan peningkatan komposisi sampah plastik di TPA Benowo, Surabaya. Tahun 2013 terjadi peningkatan sampah 12,96 persen. Kini pada tahun 2020 meningkat menjadi 22,01 persen.

“Peningkatan sampah plastik juga terjadi di TPA Benowo, dari 12,96 persen pada tahun 2013 menjadi 22,01 persen di tahun 2020,” urainya.

Sementara itu,  berdasarkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan bahwa sampah plastik bertambah di tengah  pembatasan sosial. Alasannya, sebagian besar masyarakat melakukan belanja online yang pengemasannya menggunakan plastik. Hal tersebut terungkap berdasarkan riset LIPI pada medio April-Mei 2020.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi belanja online berbentuk paket meningkat 62 persen. Sedangkan belanja online berbentuk layanan antar makanan siap saji naik 47 persen.

Dilihat dari frekuensinya, belanja online  selama masa pandemi naik menjadi 1-10 kali dalam sebelum dari sebelumnya hanya 1-5 kali per bulan.

Akibat dari peningkatan bisnis toko online ini berdampak langsung pada peningkatan jumlah sampah palstik di rumah tangga. Sebab adanya penggunaan kemasan, pembungkus, bubble wrap dan kantong plastik saat pengemasan produk yang dibeli. (ATN)

Tags: Limbah B3Limbah MedisSampah plastik
Previous Post

Black Box Sriwijaya Air Belum Ditemukan, Penyebab Kecelakaan Masih Misteri

Next Post

Indonesia Bangun Energetic Material Center Terbesar di Asia Tenggara

Related Posts

Pantai Legian Bali Dipenuhi Sampah Plastik
Sains & Lingkungan

Pantai Legian Bali Dipenuhi Sampah Plastik

January 2, 2021
Limbah Medis Perparah Pencemaran di Teluk Jakarta
Sains & Lingkungan

Limbah Medis Perparah Pencemaran di Teluk Jakarta

December 31, 2020
Indonesia Reekspor 79 Kontainer Impor Limbah B3 ke Inggris, AS, Selandia dan Australia
Sains & Lingkungan

Indonesia Reekspor 79 Kontainer Impor Limbah B3 ke Inggris, AS, Selandia dan Australia

December 24, 2020
Investasi USD6 Juta, Circulate Capital Sokong Perusahaan di Indonesia Atasi Krisis Sampah
Sains & Lingkungan

Atasi Limbah Plastik, Indonesia Dorong Pengembangan Bioplastik dari Laut

December 11, 2020
Indonesia Darurat Limbah Medis Akibat Covid-19
Sains & Lingkungan

Indonesia Darurat Limbah Medis Akibat Covid-19

November 13, 2020
Didukung Australia, Investasi IPAL Senilai Rp1,2 Triliun di Palembang Mulai Dibangun
Sains & Lingkungan

Didukung Australia, Investasi IPAL Senilai Rp1,2 Triliun di Palembang Mulai Dibangun

November 4, 2020
Next Post
Indonesia Bangun Energetic Material Center Terbesar di Asia Tenggara

Indonesia Bangun Energetic Material Center Terbesar di Asia Tenggara

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Malaysia Hentikan Penyelidikan Safeguard Keramik Indonesia
  • Degradasi Hutan Jadi Sumber Utama Banjir Bandang di Kalimantan Selatan
  • Indonesia Sesalkan Langkah Uni Eropa Gugat Nikel di WTO
  • Tambang Emas di China Meledak, 12 Pekerja yang Terjebak Sepekan Masih Hidup
  • Qatar Airways Raih Status ‘Diamond Standard’ Tertinggi di Keselamatan Kesehatan APEX Global
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.