ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ekspor komoditi pertanian Indonesia terus menggeliat di masa pandemi Covid-19.
Kali ini, Indonesia kembali mengapalkan Benih jagung hibrida sebanyak 14 ton dari 60 ton kontrak varietas JH 37 dan RK 457 benih ke Thailand.
Benih jagung ini merupakan hasil ciptaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan).
“Ekspor kali ini membuktikan bahwa benih dalam negeri mampu bersaing dengan luar negeri. Apalagi dengan kemampuan kita dari on farm hingga off farm, bahkan pemasaran. Ke depan ada potensi untuk perluasan ekspor benih ke Timor Leste, Brunai Darusalam, Filipina, Bangladesh dan Afrika. Semoga bisa terwujud untuk memperluas pasar ekspor benih Indonesia,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Ekspor benih jagung hibrida tersebut berlangsung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada tanggal 12 Desember 2020.
Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Mohammad Takdir Mulyadi mewakili Menteri Pertanian saat melepas ekspor benih jagung tersebut mengatakan, program korporasi petani Mentan Syahrul Yasin Limpo benar-benar memberikan hasil yang mengejutkan.
Pasalnya, Kementan mampu mengubah Indonesia dari negara pengimpor benih jagung hibrida kini menjadi pengekspor.
“Dulu, kita pengimpor benih jagung hibrida (F1) dari Thailand, kini Indonesia pertama kalinya ekspor benih jagung hibrida ke Negeri Gajah Thailand senilai USD56 ribu dolar atau sekitar Rp800 juta,” kata Takdir saat melepas ekspor benih jagung tersebut bersama Bupati Tuban, Fathul Huda.
”Butuh kerja keras untuk bisa ekspor benih jagung hibrida. Merubah pola pikir petani, untuk disiplin, kejujuran yang tinggi dan inovasi dalam produksi benih jagung hibrida,” imbuhnya.
Takdir memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang mendukung kesuksesan korporasi perbenihan ini baik dari Kementan, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan pendampingan dari mitra PT. Tunas Widji Inti Nayotama (Twin) serta kepada petani Tuban.
Ekspor benih akan memberikan nilai tambah dua kali lipat keuntungannya dibandingkan konsumsi dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Harapannya kegiatan ini dapat direplikasi di daerah lain, petani dapat menyediakan benih insitu secara mandiri dan dikelola kelembagaanya menjadi kawasan yang lebih besar berbasis korporasi petani,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tuban, Fathul Huda mengungkapkan rasa syukur dan bangganya, sebab pengembangan benih jagung di Kabupaten Tuban ini merupakan wujud impian yang selalu dicita-citakannya sejak lama, bahkan mampu menembus pasar ekspor luar negeri. (ATN)
Discussion about this post