ASIATODAY.ID, JAKARTA – Protes dan perlawanan Indonesia terhadap rencana Israel mencaplok kawasan Tepi Barat Palestina terus menggema.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus menyampaikan posisi Indonesia atas rencana Israel itu. Indonesia secara konsisten tetap membela kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara.
“Indonesia dalam beberapa kesempatan, seperti ditegaskan oleh Menlu, mengecam keras dan menolak rencana aneksasi wilayah Palestina di Tepi Barat oleh Israel,” kata pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam jumpa pers virtual, Rabu (10/6/2020).
Pemerintah Indonesia menilai rencana itu ilegal dan bertentangan dengan berbagai resolusi PBB dan hukum internasional. Rencana Israel itu juga bisa mengancam stabilitas dan keamanan kawasan.
“Serta semakin menjauhkan penyelesaian konflik berdasarkan solusi dua negara,” imbuhnya.
Indonesia terus mendesak masyarakat internasional untuk menolak rencana tersebut. Beberapa upaya pun dilakukan pemerintah Indonesia untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana itu.
Salah satu yang sudah dilakukan Menlu Retno dengan mengirim surat kepada 30 negara sahabat agar mereka mengambil sikap dan menolak rencana aneksasi itu.
“Diantaranya juga disampaikan surat kepada beberapa Menlu, dan Ibu Menlu sudah berbicara per telepon dengan beberapa anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI),” terangnya.
Hari ini, Menlu Retno akan mengikuti pertemuan luar biasa para menteri OKI untuk membahas isu Palestina saat ini.
Menurut Direktur Timur Tengah Kemenlu Achmad Rizal Purnama, pertemuan Extraordinary Ministerial Meeting OIC akan dimulai pukul 18.00 WIB.
Rizal menambahkan, sudah ada enam menteri luar negeri yang merespons dan mendukung langkah Indonesia dalam isu Palestina ini. Mereka berjanji akan bekerja sama untuk membawa isu ini hingga dapat mencegah aneksasi itu terjadi. (AT Network)
Discussion about this post