ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia menggalang kekuatan negara ASEAN untuk menolak rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel. Sikap ini penting disuarakan sebab rencana tersebut melanggar hukum internasional.
“Saya mengajak negara anggota ASEAN untuk dapat bertindak kolektif mendukung hak-hak Palestina dan menolak rencana aneksasi oleh Israel,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/6/2020).
Indonesia memandang, rencana aneksasi oleh Israel tersebut dapat memundurkan upaya diplomasi dan perdamaian serta melemahkan upaya ‘solusi dua negara’.
Retno juga mengungkapkan ketika mengikuti pertemuan luar biasa UNRWA yang merupakan badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan Indonesia akan terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi keuangan bagi Palestina antara lain melalui UNRWA.
“Saat ini semua negara sedang menghadapi situasi yang tidak mudah karena pandemi, namun Indonesia masih memiliki hati dan komitmen untuk berbagi dan mendukung perjuangan Palestina termasuk kontribusi finansial kita bagi UNRWA,” imbuhnya.
Retno menjelaskan Extraordinary Virtual Ministerial Pledging Conference UNRWA dihadiri oleh Deputi Perdana Menteri, Menteri, Wakil Menteri dan Duta Besar dari 60 negara, dan juga Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, serta Lazarini.
Tujuan utama konferensi ini adalah untuk memperkuat kembali dukungan politis terhadap perjuangan bangsa Palestina dan menggalang dana bagi UNRWA.
UNRWA merupakan badan PBB yang didirikan 70 tahun lalu, dan saat ini menangani 5,5 juta pengungsi Palestina yang berada di Gaza, Tepi Barat, Yarusalem Timur, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Pelayanan UNRWA antara lain mencakup memfasilitasi pendidikan, kesehatan, bantuan darurat, micro finance, perlindungan, pembangunan dan berbagai pelayanan sosial lainnya. (ATN)
Discussion about this post