• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Gandeng UNDP Terapkan Manajemen Energi di Tiga BUMN

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 9, 2021
in Energi Hijau
3 min read
0
REVOLUSI ENERGI HIJAU: 5.200 PLTD di Indonesia akan Dikonversi ke Pembangkit EBT

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
53 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) mendukung penerapan sistem manajemen energi guna menuju ISO 50001 pada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, PT Angkasa Pura I – Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan PT Angkasa Pura II – Bandara Soekarno Hatta, Terminal 3, Cengkareng, Tangerang.

Kerja sama Ditjen EBTKE dan UNDP tersebut merupakan bagian Proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3).

Proyek MTRE3 berjalan selama lima tahun mulai dari 2017 hingga 2021 dengan empat wilayah kerja untuk proyek percontohan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu provinsi Riau, Jambi, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dan wilayah kerja proyek percontohan Konservasi Energi (KE) di beberapa kota besar; Jakarta, Bali, Makasar, Semarang, dll.

RelatedPosts

Indonesia Targetkan Porsi Gas Bumi Capai 22 Persen pada 2025

GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia

Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri

Tsai Ing-wen: Taiwan Pimpin Transformasi Energi di Asia

PLTS Komunal Siap Dibangun di Nusa Tenggara Timur

Program penerapan sistem manajemen energi di tiga perusahaan induk BUMN ini berlangsung mulai Januari 2021 hingga Juli 2021, dimana target registrasi sertifikasi ISO 50001 untuk tiga perusahaan induk terpilih di targetkan maksimal di Juli 2021. Kick Off Meeting bersama PT. Angkasa Pura II akan dilaksanakan pada 11 Februari 2021 dan tanggal 18 Februari 2021 bersama PT. Angkasa Pura I.

“Salah satu target dari Ditjen EBTKE adalah peningkatan penerapan ISO 50001 pada berbagai sektor, salah satunya diwujudkan melalui proyek kerja sama MTRE3″, ujar Direktur Konservasi Energi, Luh Nyoman Puspa Dewi, saat kegiatan Kick Off Meeting Audit Sistem Manajemen Energi ISO 50001 di Pertamina RU IV Cilacap secara virtual, Senin (8/2/2021).

Merujuk data tren konsumsi energi final nasional, sektor industri merupakan konsumen energi terbesar kedua setelah transportasi yaitu 33% atau sebesar 291 juta SBM (ESDM, 2018). Dari konsumsi energi di sektor industri ini, potensi penghematan energi yang dapat diraih sebesar 10-30%, berdasar hasil survei dan audit energi. Potensi ini dapat dicapai melalui implementasi Audit Energi dan Penerapan Sistem Manajemen Energi melalui ISO 50001.

Salah satu agenda utama dalam menghadapi perubahan iklim global adalah mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi, sesuai Paris Agreement yang diratifikasi Indonesia di tahun 2016.

ISO 50001 sebagai standar internasional untuk sistem manajemen energi diharapkan dapat membantu meningkatkan performa energi, sehingga dapat membantu menghadapi perubahan iklim global dan mencapai target penghematan energi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi, pengguna energi minimal 6.000 TOE wajib melakukan manajemen energi, yaitu menunjuk manajer energi, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala, melaksanakan rekomendasi hasil audit energi, dan melaporkan pelaksanaan manajemen energi setiap tahun pada Pemerintah. Maka, penerapan SNI ISO 50001 sangat tepat sebagai pelaksanaan peraturan pemerintah ini.

Standar internasional ISO 50001 menetapkan sistem manajemen energi suatu organisasi, yang bertujuan agar setiap organisasi mampu membangun sistem dan proses yang diperlukan untuk meningkatkan performa energinya. Performa energi yang dimaksud meliputi efisiensi, penggunaan dan konsumsi energi. Menurut data Direktorat Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE, baru ada sebanyak 62 perusahaan sektor industri, 42 perusahaan sektor ESDM, dan 2 sektor bangunan Gedung yang bersertifikat ISO 50001 : EnMS (Energy Management System).

Dukungan yang diberikan yaitu memberi stimulus kepada tiga perusahaan BUMN tersebut dalam bentuk insentif pemerintah dalam kerjasama dengan proyek MTRE3-UNDP (dengan hibah Global Environment Facility/GEF), dengan menyediakan pendampingan teknis, pengawalan dan persiapan Sistem Manajemen Energi atau EnMS (oleh konsultan pemenang tender UNDP – EnerCoss) menuju ISO 50001 (sertifikasi taraf internasional) di tahun pertama, dimana Surveillance Energi di tahun kedua dan ketiga menjadi tanggungan perusahaan induk terpilih.

Merujuk pada Dokumen Proyek MTRE3 (2017), proyek MTRE3 akan mempromosikan praktik percontohan terbaik terkait implementasi investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan investasi Konservasi Energi – gedung komersial dengan potensi konservasi energi (penerapan ISO 50001, pendingin ramah lingkungan, sistem manajemen energi, dll), baik di empat provinsi percontohan (NTT, Riau, Jambi dan Sulawesi Barat) maupun di beberapa kota besar (Jakarta, Bali, Makasar, dll) untuk mendorong investasi energi berkelanjutan terutama di masa pandemi. Dalam mendukung implementasi aksi mitigasi yang tercakup dalam Rencana Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dan Rencana Aksi Daerah Penurunan Gas Rumah Kaca (RAD-GRK), proyek MTRE3 berusaha untuk memenuhi target mitigasi perubahan iklim yang berpotensi berkontribusi dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia. (ATN)

Tags: Asia EnergyEnergi HijauGreen EnergyKESDMUNDP
Previous Post

Iran Luncurkan 340 Armada Tempur Bersenjata Rudal

Next Post

Taiwan Berambisi Genggam Pasar Asia Tenggara

Related Posts

Indonesia Targetkan Porsi Gas Bumi Capai 22 Persen pada 2025
Energi Hijau

Indonesia Targetkan Porsi Gas Bumi Capai 22 Persen pada 2025

February 26, 2021
GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia
Energi Hijau

GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia

February 24, 2021
Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri
Energi Hijau

Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri

February 24, 2021
Taiwan Sulap Kawasan Bekas Gempa Jadi Taman Ekologi Energi Listrik
Energi Hijau

Tsai Ing-wen: Taiwan Pimpin Transformasi Energi di Asia

February 21, 2021
Implementasi UNGPs, Dunia Usaha di Indonesia Diminta Hormati HAM
Business

Implementasi UNGPs, Dunia Usaha di Indonesia Diminta Hormati HAM

February 20, 2021
Indonesia Siap Bangun PLTS Apung di 11 Bendungan di Pulau Jawa
Energi Hijau

Indonesia Siap Bangun PLTS Apung di 11 Bendungan di Pulau Jawa

February 16, 2021
Next Post
Taiwan Berambisi Genggam Pasar Asia Tenggara

Taiwan Berambisi Genggam Pasar Asia Tenggara

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Jakarta International Stadium, Dirancang Jadi Arena Sepakbola dan Exhibition
  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD1,96 Miliar di Januari 2021
  • Israel Kian Bar-bar, Larang Kumandang Azan di Masjid Hebron
  • Indonesia Diterpa 632 Bencana, 3 Juta Orang Jadi Korban
  • Ribuan Guci Raksasa yang Ditemukan di Kawasan Plain of Jars Laos, Masih Misterius
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.