• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Masuk 10 Besar Negara Berutang Terbesar di Dunia

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
October 13, 2020
in News
2 min read
0
Bank Dunia : Jokowi Harus Benahi 4 Hal Untuk Menarik Investasi Asing

The World Bank (Bank Dunia). Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Laporan terbaru World Bank tentang International Debt Statistics (IDS) 2021 atau Statistik Utang Internasional, menempatkan Indonesia dalam daftar 10 besar negara berpendapatan kecil-menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia.

Mengutip laporan World Bank, Selasa (13/10/2020), Indonesia menempati posisi ke-7 dari daftar 10 negara berpendapatan kecil-menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia. Posisi pertama di tempati China, disusul Brasil, India, Rusia, Meksiko, Turki, Argentina, Afrika Selatan, dan terakhir Thailand.

Posisi utang luar negeri yang dicatat World Bank dalam IDS 2021 itu sampai tahun 2019.

RelatedPosts

Bangga Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Thailand Open 2021

Gempa Sulbar : Korban Jiwa Bertambah Jadi 73 Orang

Singapura Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia

Banjir Lumpuhkan Kalimantan Selatan, 10 Kabupaten/Kota Terdampak

Rudal Balistik Iran Nyaris Menghujam Kapal Induk AS di Samudera Hindia

Dalam catatan World Bank, posisi utang luar negeri Indonesia pada tahun 2019 mencapai USD402,08 miliar atau sekitar Rp 5.940 triliun. Angka tersebut naik tipis (5,9 persen) dari posisi utang luar negeri di tahun 2018 yakni USD379,58 miliar atau sekitar Rp 5.608 triliun.

Jika dibandingkan posisi utang luar negeri Indonesia tahun 2019 dibandingkan dengan 10 tahun sebelumnya yakni 2009, ada peningkatan hingga 124 persen.

Adapun posisi utang luar negeri Indonesia pada tahun 2009 sebesar USD179,40 miliar atau sekitar Rp 2.605 triliun.

World Bank juga mencatat, rasio utang luar negeri Indonesia tahun 2019 terhadap ekspor mencapai 194 persen. Sementara, rasio utang terhadap gross national income (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar 37 persen.

Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap pendapatan nasional bruto dari tahun ke tahun berada di sekitaran level tersebut, yakni 2009 sebesar 34 persen, 2015 sebesar 37 persen, 2016 sebesar 35 persen, 2017 sebesar 36 persen, dan 2018 sebesar 37 persen.

Dari total itu, utang luar negeri Indonesia tahun 2019 lebih didominasi oleh utang jangka panjang yakni mencapai USD354,54 miliar atau sekitar Rp 5.238 triliun. Sementara, utang luar negeri jangka pendek hanya sebesar USD44,79 miliar atau sekitar Rp 661 triliun.

Dilihat dari kategori krediturnya, utang luar negeri 2019 terbesar berasal dari sektor swasta yakni sebesar USD181,25 miliar atau sekitar Rp 2.678 triliun, sementara dari penerbitan surat utang sebesar USD173,22 miliar atau sekitar Rp 2.559 triliun.

Secara keseluruhan, World Bank mencatat total utang luar negeri dari negara-negara tersebut kecuali China mencapai USD3,6 triliun atau sekitar Rp53.184 triliun, atau naik 4,6 persen dibandingkan tahun 2018.

Akumulasi utang negara-negara tersebut, di luar China, menyumbang hampir 60 persen dari total utang luar negeri seluruh negara berpenghasilan rendah-menengah kecuali China. Sementara, utang luar negeri China menyumbang 26 persen dari total utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah-menengah.

Berikut daftar 10 Negara Pendapatan Rendah-Menengah dengan Utang Terbesar;

1. China USD2,1 triliun
2. Brasil USD569,39 miliar
3. India USD560,03 miliar
4. Rusia USD490,72 milar
5. Meksiko USD469,72 miliar
6. Turki USD440,78 miliar
7. Indonesia USD402,08 miliar
8. Argentina USD279,30 miliar
9. Afrika Selatan USD188,10 miliar
10. Thailand USD180,23. (ATN)

Tags: UtangUtang IndonesiaUtang Luar NegeriWorld Bank
Previous Post

Jepang Kecam Ulah Kapal China Terobos Pulau Sengketa

Next Post

AS Kerahkan 60 Pesawat Intai di Laut China Selatan, Timur dan Laut Kuning

Related Posts

Terbelit Utang China, Tanzania Kian Terpuruk
News

Terbelit Utang China, Tanzania Kian Terpuruk

January 9, 2021
UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

World Bank: Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Diproyeksi Tumbuh 7,4 Persen Tahun ini

January 6, 2021
Menyelami Laut Labuan Bajo, Destinasi Snorkling Terindah di Dunia
Travel

Indonesia Jajaki Kolaborasi World Bank Bangun Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

January 3, 2021
Cegah Resesi Global, World Bank Kucurkan Rp2.624 Triliun Atasi Pandemi Covid-19
News

World Bank: 2020 Ekonomi Indonesia Minus 2,2 Persen, 2021 Tumbuh 4,4 Persen

December 18, 2020
Menyelami Laut Labuan Bajo, Destinasi Snorkling Terindah di Dunia
Travel

Industri Pariwisata Global Diproyeksi Pulih Total 5 Tahun Lagi

December 17, 2020
Tumbuh 11,9 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp5.608 Triliun
News

Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp5.852 Triliun

December 17, 2020
Next Post
Gelar Simulasi Perang, AS Siap Gempur Basis Pertahanan China di Laut China Selatan

AS Kerahkan 60 Pesawat Intai di Laut China Selatan, Timur dan Laut Kuning

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Bangga Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Thailand Open 2021
  • Gempa Sulbar : Korban Jiwa Bertambah Jadi 73 Orang
  • Singapura Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia
  • Banjir Lumpuhkan Kalimantan Selatan, 10 Kabupaten/Kota Terdampak
  • Rudal Balistik Iran Nyaris Menghujam Kapal Induk AS di Samudera Hindia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.