ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meyakinkan kepada seluruh investor global, bahwa Indonesia adalah pilihan terbaik berinvestasi di Asia Tenggara.
Salah satu lokasi strategis di Indonesia adalah kawasan industri di Batang, Jawa Tengah.
Menurut Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, kawasan industri Batang saat ini sedang dikembangkan untuk menjadi tempat terbaik bagi para investor.
“Kami mengajak kepada para investor, silahkan datang dengan membawa teknologi dan uang, biarlah pemerintah yang mengurus izinnya,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis (17/9/2020).
Menurut Bahlil, jika harus dibuat perbandingan kawasan industri Batang lebih kompetitif dibandingkan di Vietnam, termasuk harga tanahnya yang lebih murah.
“Di kawasan industri Batang ada tanah yang hanya Rp 500.000-Rp 600.000 per meter, izin tanahnya juga tidak perlu ada urusan dengan sosial karena negara telah selesaikan semuanya,” tambahnya.
Terkait upah tenaga kerja, di Batang juga hanya Rp2 juta per bulan. Adapun dari sisi pembangunan infrastruktur, jarak kawasan industri Batang dengan tol hanya 250 meter, bahkan sekarang telah tersedia jalur kereta barang dan pelabuhan.
Tak hanya itu, dengan luas 4.300 hektare, kawasan tersebut juga telah menyediakan ruang bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Sehingga, dengan pembangunan infrastruktur yang sudah memadai akan saling mendukung dalam kegiatan supply chain.
“Untuk infrastruktur, awalnya semua dibiayai oleh negara. Ini semata-mata dilakukan pemerintah dengan mendengar keluh kesah para investor serta memberikan kepastian,” ujar Bahlil.
Dengan kebijakan dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendorong kawasan industri di Batang, saat ini sudah ada tiga perusahaan besar yang masuk dengan jumlah tanah yang dimanfaatkan sekitar 140 hektare.
“Ada pabrik kaca, pabrik otomotif dan pabrik battery. Insya Allah sebagian mereka akan launching di akhir tahun ini,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post