• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Tertinggal Jauh di ASEAN dalam Mendeteksi Mutasi Covid-19

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 16, 2021
in News
2 min read
0
Sudah 7.418 Orang di Indonesia Terinfeksi Covid-19 dan 635 Meninggal

Pemakaman jenazah Covid-19 di Indonesia. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
63 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia tertinggal jauh di Asia Tenggara dalam hal kemampuan untuk mendeteksi mutasi coronavirus (Covid-19).

Menurut Ahli genomika molekuler, Riza Putranto, kemampuan surveilans genomika Indonesia saat ini berada di posisi 7 dari 10 negara ASEAN. Dengan tingkat penyebaran yang terus meningkat dan jumlah pendudukan terbanyak di ASEAN, dibutuhkan strategi surveilans yang cerdik.

“Indonesia berada di peringkat tujuh se-ASEAN dalam surveilans update 15 Februari. Dengan jumlah genom terbatas, Filipina menemukan varian baru B.1.1.7 dengan strategi surveilans terfokus pada kasus positif impor (dari luar negeri),” jelasnya dikutip dari Instagram @rizaputranto, Selasa (16/2/2021).

RelatedPosts

Indonesia Ekspor Produk Perikanan Senilai Rp1 Triliun ke-40 Negara di Asia, Eropa dan AS

25 Pesawat Militer China Menyerbu Ruang Udara Taiwan, AS Diingatkan Tidak Main Api

Didenda Rp13 Triliun, Otoritas Terusan Suez Sita Kapal Ever Given

Jakarta Masuk Peringkat 9 Kota Termahal di Asia

Krisis Gagal Diatasi, PBB Khawatir Konflik Myanmar Berpotensi Seperti di Suriah

Riza menerangkan, kunci kesuksesan surveilans genomika adalah jumlah genom dalam mengejar jumlah kasusnya agar dapat mewakili variabilitas varian SARS-CoV-2 di negara tersebut. Nilai minimal jumlah genom yang mewakili jumlah kasus adalah 0,05 persen dan nilai idealnya adalah 1 persen.

Sementara, Indonesia dengan kasus Covid-19 yang sudah mencapai 1,2 juta baru melakukan 394 surveilans genomika.

“Artinya baru 0,03 persen dari total kasus di Indonesia. Secara statistik, kemampuan surveilans Kamboja dan Vietnam tergolong baik bahkan lebih baik dari Inggris (UK) dan Jepang,” jelasnya.

Riza memandang, Indonesia dengan jumlah kasus tertinggi se-ASEAN memang perlu meningkatkan sekuensing genom SARS-CoV-2 untuk mengejar kasus. Peringkat 3, 5, 7 atau 10 sekalipun bukan hal yang menjadi fokus perhatian.

“Kenapa? Karena strategi surveilans yang cerdik seperti dilaksanakan Filipina dapat membantu surveilans menyasar target yang diinginkan. Jumlah harus meningkat namun dibarengi strategi yang pas akan jauh lebih efisien,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kepolisian memberikan dukungan dalam mengawal program vaksinasi Covid-19 agar bisa berhasil. Pasalnya, program vaksinasi saat ini merupakan cara yang paling efektif untuk menekan penularan virus.

“Pada kesempatan yang baik ini saya meminta Kapolri dan seluruh jajaran Kepolisian untuk mengawal dan memberikan dukungan penuh bagi keberhasilan pelaksanaan program vaksinasi covid-19,” kat wapres dalam Penyampaian Hasil Evaluasi dan Penghargaan Pelayanan Publik Lingkup Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro 2020, Selasa (16/2/2021).

Ma’ruf menyebutkan, pemerintah sudah menerbitkan Perpres No 14/2021 agar program vaksinasi bisa berhasil. Perpres itu menegaskan bahwa vaksinasi sifatnya wajib bagi mereka yang telah terdaftar dalam register Kementerian Kesehatan dan memenuhi persyaratan sebagai sasaran vaksinasi.

“Perpres tersebut juga menetapkan sanksi administratif bagi mereka yang menolak atau menghalangi vaksinasi,” ungkapnya.

Karena itu, Ma’ruf mengajak agar seluruh warga Indonesia mengikuti program pemerintah untuk divaksin.

“Apabila ada yang menolak divaksinasi, maka warga tersebut tidak mengamalkan Pancasila, khususnya sila kedua dan ketiga,” imbuhnya.

Bagi Ma’ruf, warga yang ikut program vaksinasi nasional dan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi merupakan langkah kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan menjalankan dua hal penting tersebut, masyarakat bisa melindungi diri sendiri dan sesama dari penularan vIrus.

“Melaksanakan vaksinasi dan protokol kesehatan adalah langkah ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’, karena kita melindungi orang lain termasuk diri dan keluarga kita dari penularan dan serangan pandemi yang mematikan,” katanya.

Ma’ruf mengakui bahwa pemerintah menyadari jika upaya mengatasi pandemi ini begitu berat. Namun demikian, dirinya juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi jajaran Polri dalam penanganan pandemi.

“Kita semua menyadari bahwa tugas berat kita dalam mengatasi pandemi masih jauh dari tuntas,” tandasnya. (ATN)

Tags: Corona AsiaCorona IndonesiaCOVID-19
Previous Post

TSWG Meeting CTI-CFF, Indonesia Dukung Konservasi Ikan Terancam Punah

Next Post

Rolls-Royce The Koa Phantom, Kreasi Langka dari Kemewahan Sejati

Related Posts

Indonesia Perketat Masuknya Warga Eropa, Cegah Penyebaran Varian Baru Covid-19
News

Indonesia Perketat Skrining Kedatangan Internasional Menyusul Temuan Varian E484K

April 10, 2021
Masyarakat Indonesia dan Vietnam Paling Antusias di ASEAN Ikut Vaksinasi Covid-19
News

Masyarakat Indonesia dan Vietnam Paling Antusias di ASEAN Ikut Vaksinasi Covid-19

March 26, 2021
2,5 Juta Orang di Indonesia Berpotensi Jadi Pasien Jika Pandemi Covid-19 tak Terbendung
News

Epidemiolog UI: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19

March 5, 2021
Jepang Perpanjang Masa Darurat Covid-19
News

Jepang Akhiri Status Darurat Covid-19, Pejalan Kaki Meningkat

March 2, 2021
Iran Jajaki Kerja Sama Pertahanan dengan Indonesia
News

Iran Tutup Kunjungan Wisatawan Global dari 32 Negara

February 28, 2021
Indonesia Mulai Vaksinasi Covid-19, Presiden Jokowi Disuntik Pertama
News

41 Persen Masyarakat Indonesia Belum Siap Divaksin Covid-19

February 22, 2021
Next Post
Rolls-Royce The Koa Phantom, Kreasi Langka dari Kemewahan Sejati

Rolls-Royce The Koa Phantom, Kreasi Langka dari Kemewahan Sejati

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia Jajaki Perundingan Dagang dengan SICA dan CARICOM
  • Selandia Baru, Negara Pertama di Dunia yang Terapkan UU Perubahan Iklim
  • Indonesia Ekspor Produk Perikanan Senilai Rp1 Triliun ke-40 Negara di Asia, Eropa dan AS
  • Penerbangan Bersejarah EK2021, Rayakan Keberhasilan Program Vaksinasi di UEA
  • Kebakaran Hutan di Australia Meninggalkan Jejak Buruk di Atmosfer
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.