ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus mendorong upaya kolaborasi global untuk membendung pandemi coronavirus (Covid-19).
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, sejauh ini Indonesia telah melakukan berbagai kerja sama dengan berbagai negara dalam upaya menangani pandemi Covid-19.
Dalam teleconference yang dilakukan Menlu Retno pada Kamis (16/4/2020), ia memaparkan langkah strategis Indonesia di masa pandemi ini.
Pertama, kebijakan restriksi di Indonesia tidak akan mengganggu perdagangan global rantai pasok alat medis dan obat-obatan.
“Seperti negara lainnya, kami kekurangan berbagai stok medis. Terkait hal ini, kolaborasi dengan negara lain bukan hanya perlu, tetapi harus,” ujarnya.
Kedua, perlindungan warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA). Termasuk hal ini adalah memastikan bahwa mandatori protokol kesehatan yang dijalankan sesuai dengan standar WHO. Hal yang sama juga telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
“Indonesia telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak baik dalam kerangka bilateral, regional, maupun internasional. Indonesia juga terus mengeksplor kerja sama terkait dengan bahan baku, teknologi, dan sumber daya manusia,” jelasnya.
Tak hanya itu, Indonesia juga telah melakukan kerja sama dengan sembilan negara, 55 organisasi non profit, dan delapan organisasi internasional dalam pengadaan masker, alat rapid tes, dan alat pelindung diri (APD).
“Saat ini kami masih butuh APD, ventilator, Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR), termometer, dan lainnya,” imbuhnya.
Retno juga terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai menteri luar negeri dan juga mendampingi Presiden Joko Widodo dalam perhelatan internasional yang dilakukan secara virtual juga telah secara khusus membahas strategi menghadapi Covid-19.
Di antaranya adalah KTT Luar Biasa G20 pada 25 Maret 2020, KTT ASEAN dan KTT ASEAN Plus Three pada 14 April 2020. Selain itu kerangka kerja sama dengan anggota negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan negara Islam.
Dalam KTT ASEAN, Presiden Jokowi menggaris bawahi salah satunya adalah perlindungan terhadap buruh migran dan memastikan bahwa kekuatan regional tetap harus menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. (ATN)
Discussion about this post