ASIATODAY.ID, JAKARTA – Industri Hulu Migas Indonesia mengincar pendapatan kotor (gross revenue) hingga Rp560 triliun dengan total bagian negara sebesar Rp238 triliun pada 2023.
Hingga triwulan pertama 2023, nilai pengadaan industri hulu migas mencapai US$1,9 miliar atau setara Rp28,5 triliun, dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 59,8%, senilai sekitar Rp15 triliun.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengatakan, saat ini industri hulu migas menjadi penyedia lapangan kerja bagi 150 ribu tenaga kerja, di mana sekitar 20 ribu pekerja merupakan karyawan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Sekitar 130 ribu pekerja lainnya tersebar di berbagai sektor industri penunjang hulu migas nasional.
“Terlihat bahwa ndustri ini memiliki multiplier efek yang cukup besar. Berdasarkan studi refominer, setiap US$1 yang dibelanjakan akan berdampak 1,5 kali terhadap industri hulu dan berdampak 3,9 kali terhadap industri hilir,” jelas Rudi, Rabu (19/7/2023).
Menurut Rudi, peningkatan Kapasitas Nasional, yang dimulai dari peningkatan kapasitas daerah dan lokal telah menjadi bagian dari upaya transformasi industri hulu migas nasional.
“Pada kesempatan ini, kami kembali mengajak keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah daerah untuk bekerja sama meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar dapat diserap oleh industri hulu migas, baik nasional maupun internasional,” imbuhnya. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post