ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Industri perjalanan di Asia Pasifik diproyeksi sebagai satu-satunya di dunia yang akan pulih pada tahun 2023.
Pasalnya, Tahun Baru Imlek tahun ini dapat menjadi alasan untuk perayaan tambahan.
Hal itu terungkap dari laporan Sojern, penyedia solusi pemasaran digital terdepan untuk perjalanan, berbagi tren perjalanan terbaru untuk Tahun Baru Imlek.
Pemesanan penerbangan teratas Singapura, para wisatawan Amerika memanfaatkan nilai tukar dolar yang kuat
Melihat pemesanan penerbangan, negara-negara asal teratas yang melakukan perjalanan ke atau dalam wilayah Asia Pasifik untuk Tahun Baru Imlek adalah Singapura (16%), Amerika Serikat (12%), mungkin mengambil keuntungan dari nilai tukar dolar AS yang kuat pada tahun lalu terhadap mata uang lainnya, diikuti oleh Thailand (9%), Taiwan (8%), dan Jepang (7%) kemungkinan besar karena pelonggaran pembatasan perjalanan COVID-19 yang sudah lama dinanti-nantikan. India keluar dari sepuluh besar pada tahun ini, digantikan oleh Korea Selatan di tempat ketujuh.
Untuk pemesanan hotel, wisatawan Korea Selatan mengambil tempat teratas dengan 16% dari semua pemesanan Asia-Pasifik, kemudian Amerika Serikat (11%) naik dari tempat keenam, diikuti oleh Jepang (10%), Hong Kong (8%), dan Australia (8%).
Negeri Penuh Senyuman berhasil memenangkan perjalanan Tahun Baru Imlek
Tempat dengan kedatangan tinggi di Asia Tenggara, Thailand, muncul sebagai negara tujuan teratas berdasarkan pencarian penerbangan bagi wisatawan global yang naik dari tempat kedua ke pertama pada tahun 2023 dan terdiri atas 27% dari semua perjalanan ke wilayah tersebut pada liburan ini. Jepang (19%), Singapura (18%), turun dari urutan pertama ke urutan ketiga, Filipina (10%) dan Malaysia (8%) menempati sisa tempat di lima besar.
Singapura adalah negara tujuan teratas berdasarkan pencarian hotel untuk tahun 2023 yang terdiri atas 21% dari semua pencarian, diikuti oleh China (15%) dan Filipina (15%).
“Sementara dampak dari inflasi di wilayah yang terjadi tahun lalu, data kami menunjukkan para wisatawan tidak bersedia mengorbankan perjalanan musim liburan ini,” ujar Lina Ang, Direktur Pelaksana APAC, Sojern dikutip dari siaran pers, Selasa (10/1/2023).
“Organisasi Pemasaran Tujuan (DMO) dan pelaku bisnis perhotelan harus memperhatikan tempat tujuan yang menunjukkan minat terbesar dari wisatawan internasional dan regional yang datang, serta menggunakan data tujuan untuk menjangkau para wisatawan potensial ini dengan pesan dari tujuan atau properti khusus Anda,” imbuhnya. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post