ASIATODAY.ID, RIYADH – Perusahaan jasa real estate komersial yang berbasis di Amerika Serikat (AS), JLL memproyeksi industry properti residensial Arab Saudi akan bertahan meskipun terdapat tantangan makro ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Prospek tersebut didukung oleh keputusan baru-baru ini dari otoritas Kerajaan untuk membebaskan kesepakatan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 15 persen. Sebaliknya mengenakan tarif PPN 5 persen pada transaksi.
“Sektor perumahan juga menunjukkan aktivitas konstruksi yang kuat pada Q3/2020 dengan sekitar 10.000 unit yang diserahkan di Riyadh dan Jeddah. Ini membuat total pasokan perumahan menjadi 1,3 juta dan 834.000 masing-masing di Riyadh dan Jeddah,” kata Kepala Penelitian untuk JLL MENA, Dana Salbak, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (21/10/2020).
Menurut JLL, tarif sewa perumahan di Kerajaan diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek sampai menengah. Ini didukung oleh faktor makro ekonomi yang lebih luas seperti pertumbuhan tingkat pengangguran dan akibat pengerutan pendapatan rumah tangga.
Sementara sektor perkantoran telah mengalami tekanan penurunan di seluruh Kerajaan dengan di Riyadh bekerja lebih baik secara keseluruhan.
JLL mencatat, pasar ritel melihat operator dan pemilik mal terus mempertahankan penyewa dan mempertahankan rata-rata kuartal melalui penggunaan insentif, seperti periode bebas sewa dan diskon sementara. Sektor ini akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek karena lebih banyak pasokan memasuki pasar. (ATN)
Discussion about this post