ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan Sinar Baja Electric (SBE), industri Speaker yang berbasis di Kota Surabaya, Jawa Timur tercatat sebagai salah satu produsen speaker yang sudah lama memasok produknya untuk produsen otomotif baik di Indonesia maupun di pasar global.
Menurut Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, produk-produk SBE sudah dikapalkan ke berbagai negara di Kawasan Asia, Eropa, Australia, dan Amerika dan digunakan untuk merek besar seperti Bentley, Harman Revel, Yamaha, Honda, dan Hyundai menggunakan speaker yang diproduksi di Surabaya tersebut.
“Kami mengapresiasi kinerja perusahaan yang tidak hanya sukses menembus pasar ekspor tetapi juga dapat memperoleh kepercayaan merek besar di tingkat internasional yang mencerminkan kualitas yang tinggi dari produk-produk perusahaan di Indonesia. Konsumen perusahaan ada juga yang bermain di segmen mewah, yang menunjukkan produk dalam negeri juga dapat bersaing di kategori high-end tersebut,” kata Agus dikutip Kamis (27/5/2021).
Industri speaker dalam negeri mulai meningkatkan utilitas produksinya setelah terdampak pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh pemerintah yang terus mendorong pemulihan ekonomi nasional. SBE, salah satu produsen speaker dalam negeri juga berangsur dapat mengembalikan utilitasnya dan berupaya untuk terus memperluas bisnis.
“Dalam kondisi yang menantang bagi industri saat ini, Kementerian Perindustrian akan terus mendukung para pelaku industri. Salah satunya dengan pelaksanaan program substitusi impor untuk mempercepat pemulihan utilitas produksi industri. Pemerintah terus memprioritaskan produk-produk yang sudah dapat diproduksi oleh industri dalam negeri agar dapat lebih diserap oleh pasar dalam negeri,” tutur Agus.
SBE memiliki kapasitas produksi 12 juta unit per tahun dengan produk yang mencakup Hi-End Audio, Professional Audio, dan Car Audio. Perusahaan memproduksi speaker dengan merek sendiri maupun subkontrak (OEM). Di sisi lain, nilai impor produk speaker pada tahun 2020 masih cukup tinggi, sekitar USD74 Juta, namun telah menurun dari impor tahun 2019 yang mencapai USD115 Juta.
Agus sepakat pemerintah harus mendukung industri speaker dalam negeri agar dapat lebih diterima di pasar dalam negeri, mengingat sekitar 40 persen produknya sudah tembus di pasar ekspor.
Ke depan, produk speaker dalam negeri ini akan didorong untuk menyuplai industri-industri pengguna misalnya industri otomotif, televisi, maupun ponsel.
Hal tersebut diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang besar untuk perekonomian nasional. Sebagai contoh, saat ini, suplai ke industri otomotif masih relatif kecil dan akan diupayakan untuk ditingkatkan.
“Selain itu, kami juga akan mendorong agar produk speaker ini dapat masuk ke industri produk-produk high-tech seperti ponsel atau earphone,” papar Agus.
SBE telah memproduksi audio mobil yang digunakan oleh produsen mobil merek Jepang maupun Eropa. Kualitas produk yang memenuhi standar internasional dan didukung dengan kegiatan riset dan pengembangan yang kuat menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menjaga kepercayaan pelanggannya.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan menurunkan ongkos produksi, perusahaan melakukan pengembangan dengan konsep vertical integration atau memproduksi komponen utama secara mandiri. Sebagai contoh, beberapa komponen utama speaker yang sudah dapat diproduksi antara lain voice coil, steel chassis, cone, spider, dustcap, dan lain-lain. (ATN)
Discussion about this post