ASIATODAY.ID, MANILA – Setelah sebelumnya ditempati Indonesia, kasus coronavirus (Covid-19) di Filipina kini tercatat sebagai paling tinggi di Asia Tenggara.
Kementerian Kesehatan Filipina pada Kamis 6 Agustus 2020 melaporkan 3.561 infeksi baru covid-19 dalam satu hari. Total kasus Covid-19 di Filiina bertambah menjadi 119.460 dan telah melampaui Indonesia.
“Kami juga melaporkan 28 kematian akibat virus ini sehingga total kematian menjadi 2.150,” ujar Kementerian Kesehatan Filipina, dikutip CNA, Jumat (7/8/2020).
Ibu kota Manila dan provinsi-provinsi sekitarnya pada Selasa kembali di bawah penguncian ketat selama dua minggu untuk mengatasi kasus-kasus yang melonjak sejak pembatasan dilonggarkan pada Juni.
Pemerintah telah menempatkan Ibu Kota Manila dan provinsi terdekat seperti Laguna, Cavite, Rizal dan Bulacan dalam “Karantina Komunitas yang Ditingkatkan yang Dimodifikasi” hingga 18 Agustus.
Sebagai pukulan baru bagi perekonomian, beberapa bisnis telah diperintahkan untuk ditutup dan pergerakan dibatasi lagi di wilayah tersebut. Tentunya ini memukul sebagian besar aktivitas ekonominya.
Salon rambut, bioskop, dan pusat kebugaran tutup, sementara restoran hanya diperbolehkan untuk layanan pengiriman. Beberapa bisnis diizinkan beroperasi tetapi dengan kapasitas terbatas.
Pengumuman pemerintah muncul setelah 80 kelompok lokal yang mewakili 80.000 dokter dan 1 juta perawat menyerukan kontrol yang lebih ketat, dengan mengatakan negara itu kalah perang melawan virus corona.
Dengan aktivitas ekonomi yang terpukul oleh penguncian Covid-19, ekonomi Filipina jatuh pada kuartal kedua tahun 2020. Kondisi ini membuatnya jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun.
Perekonomian menyusut 16,5 persen pada kuartal April hingga Juni dari periode yang sama tahun lalu.
“Ini adalah penurunan terbesar dalam data produk domestik bruto triwulanan pemerintah sejak tahun 1981,” kata Otoritas Statistik Filipina. (ATN)
Discussion about this post