ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia gagal membendung laju penyebaran wabah coronavirus (Covid-19).
Hingga Senin (27/7/2020), jumlah manusia yang terinfeksi wabah mematikan ini telah menembus angka 100.303 kasus. Data tersebut diakses melalui situs kemkes.go.id, Senin (27/7/2020).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 58.173 orang dinyatakan sembuh, dan 4.838 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus konfirmasi positif tersebut bertambah dibandingkan sehari sebelumnya. Seperti diketahui, pada Minggu (26/7), jumlah kasus positif mencapai 98.778 kasus. Sebanyak 56.655 orang dinyatakan sembuh dan 4.781 orang meninggal dunia.
Dengan tambahan jumlah kasus ini menjadikan Indonesia kini urutan keempat tertinggi di kawasan Asia.
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, negara di kawasan Asia dengan kasus positif Covid-19 tertinggi adalah India dengan jumlah kasus positif sebanyak 1.435.616 orang , 32.771 meninggal, dan 917.568 orang sembuh.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Pakistan dengan jumlah 274.289 kasus positif Covid-19, sebanyak 5.842 pasien meninggal dan 241.026 orang sembuh.
Bangladesh menjadi negara ketiga dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia, dengan jumlah 223.453 orang, 2.928 orang meninggal dan 123.882 pasien sembuh.
Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi. Di bawah Indonesia ditempati Filipina dengan 80.448 kasus.
Filipina mencatat 26.110 pasien sembuh dan 1.932 orang meninggal.
Di bawah Filipina ditempati Singapura dengan 50.369 kasus. Dari jumlah itu, 27 orang meninggal dan 45.521 pasien sembuh.
Presiden Jokowi sebelumnya beberapa kali menyinggung soal prioritas penanganan covid-19 di delapan provinsi yang wajib menjadi perhatian. Delapan provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Menurut Jokowi, delapan provinsi tersebut menyumbang 74 persen dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia. Jokowi meminta agar pengendalian kasus di delapan provinsi ini dilakukan dengan cara 3T, testing, tracing, dan treatment.
Jokowi juga mengatakan penyerapan anggaran penanganan virus corona masih jauh dari target.
“Mengenai penyerapan stimulus penanganan covid-19 masih belum optimal dan kecepatannya masih kurang,” ujarnya saat membuka rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/7).
Sejauh ini penyerapan anggaran terkait pengendalian Covid-19 baru mencapai Rp136 triliun dari total Rp695 triliun. (ATN)
Discussion about this post