ASIATODAY.ID, JAKARTA – Inpex Masela
berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk menyalurkan gas dari lapangan migas Abadi di Blok Masela.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Inpex Masela dengan dua BUMN tersebut yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).
Nota Kesepahaman ini dimaksudkan untuk memulai pembahasan atas penjualan dan pembelian untuk menyuplai gas alam cair (LNG) ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan oleh PLN dan gas alam sebesar 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd), untuk kilang co-production yang akan dibangun Pupuk Indonesia.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Presiden Direktur Inpex Masela Ltd Kenji Kawano, Presiden Direktur PLN Zulkilfi Zaini, Presiden Direktur Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat serta disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Presiden dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda.
“Hari ini kita menyaksikan komitmen dari perusahaan nasional yang mempunyai ketertarikan memanfaatkan LNG yang dihasilkan Proyek Abadi untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik oleh PT PLN (Persero), dan juga PT Pupuk Indonesia yang tertarik untuk membeli gas bumi sebanyak 150 MMSCFD selama 20 tahun,” kata Arifin sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Jumat (21/2/2020).
Arifin menegaskan, Kementerian ESDM mendukung MoU ini seiring dengan kebijakan konversi bahan bakar pembangkit listrik dari BBM ke gas. Saat ini Pemerintah sedang melakukan konversi bahan bakar pembangkit dari BBM ke gas.
“Saya sangat mendukung MoU untuk rencana penyaluran gas dari lapangan Abadi ke PLN dan penyaluran gas ke industri pupuk dalam negeri,” jelas Arifin.
Menteri Arifin berharap MoU ini dapat mendorong kepastian pengembangan Proyek Abadi Masela dan Engineering Procurement Construction (EPC) dapat dimulai pada 2022.
Sementara itu, Dwi Soetjipto mengatakan MoU ini merupakan satu tahap pencapaian dari pengembangan Proyek LNG Abadi Masela.
Penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN menunjukkan komitmen Pemerintah dan industri hulu migas untuk memprioritaskan permintaan gas dari dalam negeri sebagai upaya bersama meningkatkan daya saing industri nasional dalam membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan.
Presiden & CEO Inpex Takayuki Ueda mengatakan kolaborasi ini penting dan akan meningkatkan kepastian dari proyek LNG Abadi yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia, serta diharapkan mendorong optimisme masyarakat dan sektor industri di Indonesia serta pasar LNG internasional.
Kebutuhan gas Indonesia secara konsisten tumbuh dalam jangka panjang, sehingga minat gas dari perusahaan Indonesia menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh Inpex.
“Dengan semangat kebersamaan, kami yakin kita dapat mencapai tujuan bersama untuk membuat Proyek LNG Abadi ini berproduksi sesuai jadwal dan dapat berkontribusi bagi ekonomi Indonesia,” terang Takayuki.
Lapangan Abadi Masela ditargetkan onstream pada 2026 dengan kumulatif produksi selama kontrak sebesar 16,38 triliun standar kaki kubik atau TSCF (gross).
Adapun penjualan gasnya sebesar 12,95 TSCF dengan kapasitas produksi Kilang LNG 9,5 juta ton per tahun (MTPA) dan 150 juta standar kaki kubik (mmscfd) untuk gas pipa, serta produksi kumulatif kondensat sebesar 255,28 juta barel (MMSTB).
PLN nantinya direncanakan akan menyerap LNG sekitar 2-3 MTPA dan Pupuk sebesar 150 mmscfd. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post