ASIATODAY.ID, JAKARTA – Aliran investasi global di DKI Jakarta tetap signifikan walaupun ada pandemi coronavirus (Covid-19).
Data menunjukkan, investasi asing di Jakarta dikuasai investor Asia, dimana Singapura menjadi negara yang menyumbang investasi tertinggi sebesar USD0,60 miliar, atau 65,2 persen dari jumlah realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) (USD0,9 miliar).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra mengatakan, setelah Singapura, posisi selanjutnya disusul China dengan nilai investasi sebesar USD0,12 miliar (13,6 persen), kemudian Jepang sebesar USD0,10 miliar (11,3 persen) dan Hongkong sebesar USD0,01 miliar (1,6 persen).
“Singapura menjadi negara dengan realisasi PMA tertinggi di DKI Jakarta pada periode ini,” terang Benni melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020).
Benni mengungkapkan, melalui kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, pihaknya bertekad akan terus menjajaki peluang- peluang investasi dari negara lain dengan terus melakukan promosi, sosialisasi perizinan dan nonperizinan serta instrumen- instrumen lainnya yang membuat investor tertarik untuk berinvestasi.
“Tentunya berbagai kegiatan tersebut akan kami sesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19,” katanya.
Benny merinci realisasi seluruh investasi asing sebesar Rp13,1 triliun di DKI Jakarta itu bersumber dari 3.994 proyek, sedangkan untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7 triliun bersumber dengan 2.963 proyek.
“Total terdapat 6.957 proyek PMA dan PMDN yang tercatat dalam Realisasi Investasi selama kuartal pertama tahun 2020. Jumlah proyek investasi di DKI Jakarta merupakan yang terbanyak secara nasional. Hal ini membuktikan bahwa investasi masih menggeliat di tengah Pandemi Covid-19. Semoga ini berita baik bagi perekonomian Ibu Kota,” jelas Benni.
Adapun Kota/Kabupaten Administrasi di Provinsi DKI Jakarta yang mencatatkan kinerja realisasi investasi selama Periode Triwulan I Tahun 2020 yaitu Jakarta Selatan sebesar Rp10,7 Triliun (53,2 persen), Jakarta Pusat Rp4,7 Triliun (23,6 persen).
Sementara itu, Jakarta Timur memperoleh Rp2,6 Triliun (12,7 persen), Jakarta Barat Rp1,6 Triliun (7,8 persen) dan Rp0,5 triliun (2,6 persen) untuk wilayah Jakarta Utara dan Kabupaten Administarsi Kepulauan Seribu.
“Jakarta Selatan menjadi kota administrasi yang mencatatkan realisasi investasi baik PMA dan PMDN tertinggi pada periode kuartal I tahun 2020,” tuturnya.
“Secara keseluruhan, realisasi investasi di Provinsi DKI Jakarta adalah sebesar Rp20,1 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) USD0,91 miliar atau setara Rp13,1 triliun dengan kurs APBN 2019 USD1 sebesar Rp14.400 dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7 triliun,” tandasnya. (AT Network)
Discussion about this post