ASIATODAY.ID, MAKASSAR – Sepanjang 2019, Investasi asing di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalir cukup signifikan. Setidaknya, ada tiga negara yang mendominasi investasi asing di daerah itu, yakni Kanada, Hong Kong dan Jepang.
Berdasarkan laporan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel terkait Penanaman Modal Asing (PMA), dari ketiga negara itu, Kanada menjadi negara yang menanamkan investasi terbesar di Sulsel pada Triwulan IV/2019 dengan nilai investasi mencapai Rp1,34 triliun.
Sepanjang 2019, Kanada membangun sejumlah kerja sama dengan Sulsel diberbagai sektor mulai dari pendidikan, infrastruktur rumah sakit, pembangunan jalan hingga pengelolaan sampah berbasis waste to energy.
Kepala DPMPTSP Sulsel AM Yamin menjelaskan, sejumlah proyek tersebut dilakukan dalam bentuk Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
“Selain Kanada ada dua negara lain yang juga menjadi investor terbesar di Sulsel yakni Hong Kong dan Jepang,” jelas Yamin, dalam keterangan tertulis Sabtu (1/2/2020).
Pada triwulan IV/2019, Hongkong menjadi investor terbesar kedua dengan nilai Rp33,97 miliar, lalu Jepang dengan nilai investasi sebesar Rp14,40 miliar, dan negara lainnya sebesar Rp19,85 miliar.
Negara-negara tersebut kata Yamin memberi kontribusi terhadap nilai investasi Sulsel sepanjang TW IV/2019 dengan realisasi investasi dari sisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan PMA mencapai Rp4,48 triliun.
“Secara total realisasi investasi sepanjang 2019 Sulsel mencapai Rp10,2 triliun atau sekitar 78,41 persen dari target investasi pada 2019 sebesar Rp13,02 triliun. Peningkatan memang terjadi menjelang akhir tahun,” papar Yamin.
Menurut Yamin, peningkatan nilai investasi pada tri wulan IV/2019 dipengaruhi sejumlah faktor.
Pada triwulan IV/2019, terdapat 518 perusahaan yang menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
“Terjadi peningkatan yang signifikan bila dibandingkan pada triwulan III/2019. Di mana LKPM tercatat hanya sebesar 381 proyek,” jelasnya.
Yamin mengatakan, hal itu menandakan ketaatan dan kesadaran perusahaan untuk melaporkan realisasi kegiatan investasi semakin meningkat.
Adapun tiga sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk Tri wulan IV/2019 untuk PMDN dan PMA di antaranya, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp1,47 triliun, sektor pertambangan Rp1,38 triliun, sektor listrik, gas dan air sebesar Rp539 miliar, sektor lainnya sebesar Rp1,08 triliun.
Berdasarkan kabupaten/kota, terdapat tiga daerah sebagai penyumbang invetasi terbesar yakni Kota Makassar Rp1,93 triliun, Kabupaten Luwu Timur Rp1,34 triliun, Tana Toraja Rp421 miliar, dan kabupaten lainnya Rp784 miliar.
Yamin menambahkan bahwa peningkatan juga terjadi dari sisi penyerapan tenaga kerja lokal, pada triwulan IV/2019 mencapai 3.438 orang atau meningkat 11 persen. Pada triwulan IIl tahun 2019 penyerapan tenaga kerja hanya sebesar 3.029 orang.
“DPMPTSP juga mencatat serapan tenaga kerja pada periode Triwulan IV/2019 dari perusahaan PMA sebanyak 23 orang dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 3.415 orang,” tandas Yamin. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post