ASIATODAY.ID, JAKARTA – Investasi Perusahaan China, PT Semen Imasco Asiatic yang tergabung dalam Hongshi Holding Group di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendapat sorotan tajam dari parlemen.
Pasalnya, peusahaan ini dinilai tidak transparan soal pajak ke daerah, termasuk soal posisi tenaga kerja lokal dan tenaga kerja China.
Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar mendesak agar pengelolaan pajak PT Semen Imasco Asiatic harus dilakukan secara transparan, khususnya kontribusi terhadap masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Jember, yang merupakan lokasi perusahaan semen itu.
Sebab, menurut Yulian, pajak merupakan sumber devisa dan pemasukan bagi negara yang sangat penting, terlebih di saat masa pandemi Covid-19 seperti ini.
“Kalau kita tertib bayar pajak, CSR (Corporate Social Responsibiliy) perusahaan ini akan lebih baik. Perlu transparan dengan pemerintah kabupaten untuk perlu dilibatkan. Bagaimanapun Bupati Jember adalah pemegang kekuasaan tertinggi di daerah setempat. Jadi, perlu koordinasi, secara legitimate dapat dukungan dari masyarakat Jember,” ujar Yulian saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT Semen Imasco Asiatic, di Jember, Jawa Timur, Selasa (14/12/2021).
Selain itu, Yulian juga mendapatkan informasi bahwa 80 persen pekerja di pabrik semen ini sudah berasal dari penduduk lokal, dan 20 persen berasal dari China.
“Namun, saya belum lihat pada posisi strategis di perusahaan belum tampak wajah pribumi Indonesia,” tegas Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI ini.
Meskipun demikian, Yulian turut mengapresiasi jika ada perusahaan asing ingin berinvestasi di Indonesia. Dengan catatan bahwa keramahan hati masyarakat Indonesia untuk mau menerima kehadiran negara asing tersebut harus diimbangi dengan kontribusi investasi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Tadi saya dengar bahan bakunya berasal dari Gunung Sader, bukit kapur yang kapasitasnya bisa sampai 50 tahun. Saya terima kasih kepada China yang telah mau investasi ke Indonesia. Tetapi satu hal yang perlu diperhatikan, dengan keramahan masyarakat Indonesia ini sekali lagi kami berharap begitu besar manfaat untuk warga sekitar,” pesan legislator dapil Sumatera Selatan II tersebut.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari meminta investasi dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) di PT Semen Imasco Asiatic harus berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Jember.
Hal itu penting sebab, menurut Ratna, masyarakat yang berada di sekitar perusahaan akan terdampak dari adanya kegiatan proyek, baik dari sisi lingkungan maupun sosial.
“Kami dengar dari paparan manajemen, bahwa main business yang dikelola oleh PT Simasco ini di antaranya juga perlindungan lingkungan. Ini menarik karena punya pabrik semen juga punya perlindungan lingkungan,” ujar Ratna.
Di sisi lain, Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR RI ini mengakui aktivitas proyek di PT Semen Imasco Asiatic menggunakan teknologi tinggi. Hal itu terlihat dari tampilan di pusat kontrol perusahaan yang sudah berdiri sejak Mei 2020 tersebut. Sehingga, program padat modal ini membutuhkan tenaga terampil, yang tidak dapat hire banyak tenaga kerja kasar.
“Namun, kami berharap bisa ada multiplier effect yang akan dibawa PT Imasco yang akhirnya memberikan dampak perekonomian secara langsung kepada Kabupaten Jember,” tegas wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur IX ini.
Diketahui, pada akhir November 2021, proyek ini mampu memproduksi 1,7 juta ton klinker dan 1,2 juta ton semen, serta menjual 1,9 juta ton klinker semen.
Bahan baku utama pabrik semen seluas 45 hektare ini adalah 80-90 persen batu gamping yang berasal dari gunung kapur di Puger, Jember; 10-20 persen adalah pasir silika; gypsum alam dari Thailand; batu bara dari Australia dan Indonesia, pasir besi dari Lombok.
PT Semen Imasco Asiatic tergabung dalam Hongshi Holding Group adalah bagian dari perusahaan produksi semen internasional terbesar ke-8 di dunia.
Perusahaan ini terdiri dari tiga bisnis utama, yaitu industri semen, perlindungan lingkungan, dan investasi keuangan. Pada tahun 2020, pabrik China ini telah menjual 105 juta ton semen dan klinker, dengan total aset USD9,6 miliar. (ATN)
Discussion about this post