ASIATODAY.ID, SEOUL – Produsen otmotif dunia yang berbasis di Korea Selatan (Korsel), Hyundai Group kian mantap menyambut era industri mobil listrik.
Berkolaborasi dengan SK Innovation,
Hyundai Motor Corp, yang membawahi merek Hyundai, Kia, serta Genesis, telah memutuskan untuk mengamankan pasokan baterai mobil listrik hingga lima tahun ke depan.
Menurut Koran Bisnis Maeil, yang dikutip dari Reuters, Jumat (27/12/2019), menyebutkan kesepakatan investasi itu memiliki nilai lebih dari KRW10 triliun atau sekitar Rp120,2 triliun.
Langkah strategis ini diambil grup otomotif asal Korea Selatan yang berencana untuk menghadirkan lebih banyak lagi mobil listrik. Pada bulan Oktober yang lalu, Hyundai bahkan menjanjikan akan meluncurkan 16 model mobil listrik hingga 2025.
Bertambahnya lini mobil listrik ini juga ditujukan untuk meningkatkan penjualan mobil listrik mereka mencapai 560 ribu unit. Nilai itu sama dengan setara dengan lebih dari 10 persen penjualan global yang diproyeksikan tahun ini.
Jika dikaitkan dengan industri otomotif di tanah air, Hyundai juga berencana untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan itu akan segera membangun pabrik di Indonesia dalam waktu dekat ini.
Strategi serupa sudah dilakukan oleh Toyota dengan mengumumkan kerja sama bersama Panasonic untuk pengembang mobil listrik. Nantinya baterai ini akan digunakan oleh Toyota untuk mobil-mobil listrik mereka di masa mendatang.
Selain itu, Volkswagen Group akhirnya menandatangani memorandum of understanding (MoU) suplai cell baterai jangka panjang dengan Ganfeng Lithium. Nantinya produsen baterai asal Tiongkok ini akan memasok cell baterai lithium ke Volkswagen Group selama 10 tahun ke depan. Hal ini dirasa cukup bagi grup otomotif asal Jerman tersebut untuk mengamankan kebutuhan baterai mereka. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post